Harimau di Jalan Raya Solok
Harimau di Solok Terlihat oleh Warga, Walhi: Kawasan Hutan Ruang Hidup Satwa Semakin Berkurang
Kemunculan harimau di Solok dan terlihat oleh warga di Jalan Raya Solok-Padang tak terlepas dari berkurangnya ruang hidup dan makanan mereka.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Kemunculan harimau di Solok dan terlihat oleh warga di Jalan Raya Solok-Padang tak terlepas dari berkurangnya ruang hidup dan makanan mereka.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Barat saat dihubungi TribunPadang.com, Selasa (21/6/2022), mengatakan luas kawasan hutan yang menjadi ruang hidup harimau sudah semakin berkurang.
Deforestasi (penggundulan hutan) terjadi akibat ilegal logging ataupun alih fungsi lahan untuk perkebunan sangat masif.
Baca juga: Harimau di Solok Diduga Mangsa Anjing, Kemunculannya Terlihat Warga yang Hendak Pulang
Baca juga: Warga Lihat Harimau di Solok, BKSDA Sarankan Halau dengan Bunyi-bunyian Meriam Karbit
"Terkait dengan konflik satwa di Sumatera Barat, dan khsusunya harimau sunatera ini terjadi akibat berkurangnya habitat sebagai ruang hidup dan makanannya," kata Tommy Adam selaku Kepala Departeman Kajian Advokasi WALHI Sumbar.
Kata dia, hutan yang juga menjadi sumber makanan dari harimau berkurang sehingga membuatnya terpaksa untuk turun ke areal penyangga hutan.
"Akhirnya harimau masuk ke perkebunan dan pemukiman warga," katanya.
Ia menjelaskan, kemunculan harimau juga dipengaruhi adanya perburuan babi ataupun rusa oleh warga.
Hal ini merusaknya rantai makanan harimau Sumatera.
Baca juga: Kesaksian Warga yang Lihat Harimau di Jalan Raya Solok-Padang, Tingginya Sepinggang
Sebagian wilayah Sumbar juga sudah beralih fungsi dari hutan menjadi perkebunan sawit, tambang emas ilegal, serta perladangan.
"Dari 2,2 juta hektare kawasan hutan di Sumbar, sudah banyak beralih fungsi. Kondisi eksisting kawasan hutan tidak lagi hutan pada lokasi tapak," katanya.
Penting memastikan koridor-koridor satwa tersebut dilindungi, baik oleh regulasi ataupun ancaman alih fungsi lahan yang dilakukan.
"Contoh yang paling jelas adalah pembangunan jalan penghubung Bayang - Alahan Panjang yang melintasi koridor satwa, yaitu kawasan konservasi dan kawasan lindung," katanya.
Kesaksian Warga
Kemunculan harimau di Jalan Raya Solok-Padang terlihat oleh seorang warga yang hendak melintas.
Warga yang melihat harimau di Jalan Raya Solok-Padang ini bernama Muhammad Rais (40) yang beralamat di Jorong Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
