Mempelai masih di Pelaminan, Elmiza Cerita Kepanikan saat Puting Beliung Hantam Tenda Pesta
Keluarga mempelai, Elmiza, menceritakan bagaimana kepanikan kala puting beliung menghantam lokasi pesta pernikahan anaknya.
Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: afrizal
TRIBUNPADANG.COM- Angin puting beliung yang menerjang Canduang, Agam, Sumatera Barat, Sabtu (18/6/2022) sore kemarin menimbulkan kepanikan warga.
Sejumlah orang pun mengalami luka akibat tenda pesta pelaminan di Simpang Bukik, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, dihantam hingga diterbangkan angin puting beliung.
Keluarga mempelai, Elmiza, menceritakan bagaimana kepanikan kala puting beliung menghantam lokasi pesta pernikahan anaknya.
Baca juga: Detik-Detik Angin Puting Beliung Terbangkan Tenda Pesta di Agam, Berputar dari Arah Belakang Rumah
Baca juga: Angin Puting Beliung Terbangkan Tenda Pelaminan di Simpang Bukit Agam, Beberapa Warga Luka-luka
Video angin puting beliung porak porandakan pesta perkawinan warga di Agam, Sumatera Barat viral di media sosial.
Angin puting beliung mengacaukan sebuah pesta pernikahan di Simpang Bukik, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sabtu (18/6/2022) sore.
Sebanyak tiga orang yang berada di sana mengalami luka-luka. Dua diantaranya terpaksa harus dibawa ke rumah sakit karena mengalami luka robek.

"Kejadiannya pukul 18.00 WIB lewat sedikit," ujar orang tua mempelai perempuan, Elmiza kepada TribunPadang.com di kediamannya, Minggu (19/6/2022).
Elmiza mengatakan, angin puting beliung itu datang saat pesta pernikahan masih berlangsung.
Ketika itu puting beliung terjadi saat hujan lebat mengguyur.
"Awalnya hujan. Hujannya tidak biasa, ukurannya itu besar-basar dan langsung lebat. Tidak lama setelah itu datang angin kencang," katanya.
Elmiza mengisahkan, sebelum peristiwa itu terjadi ia berada di teras rumah menyambut dan melepas para tamu undangan yang datang dan pulang.
Begitu juga dengan keluarganya yang lain, sibuk dengan aktivitas masing-masing seperti pesta pernikahan biasanya.
"Angin ini datangnya tiba-tiba, jadi kami panik. Tenda-tenda ini mau terbang. Dipegangi sama anak-anak, karena tidak kuat akhirnya terbang juga," ungkapnya.
Tenda pelaminan yang berjejer di halaman rumah, lanjut Elmiza dihempas angin ke pagar rumahnya.