Hewan Ternak di Sumbar Positif PMK
Update 240 Ternak Terdampak PMK di Nagari Koto Dalam Barat, Padang Pariaman
Hingga saat ini, sebanyak 240 ekor ternak terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku di Nagari Koto Dalam Barat Padang Pariaman.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Hingga saat ini, sebanyak 240 ekor ternak terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku di Nagari Koto Dalam Barat Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Jumlah ini disampaikan oleh wali Nagari Koto Dalam Barat Indra Suhada, bahwa ada sekitar 145 ekor sapi dan 95 ekor kerbau terpapar di daerahnya.
"Jumlah ternak terpapar ini sudah terjadi sejak satu bulan belakang," bebernya, pada TribunPadang.com.
Bahkan hingga, Jumat (17/6/2022) sudah ada satu ekor sapi yang meninggal akibat PMK di Nagari Koto Dalam Barat.
Berdasarkan pengakuan Indra Suhada penyakit ini terjadi seperti Covid 19 lalu, dimana ternak yang paginya masih sehat pada malam hari tiba-tiba sudah sakit.
Gejala yang diderita para sapi saat sakit ini adalah mulut dan kuku melepuh serta nafsu makan ternak berkurang.
"Kondisi ternak yang terjangkit PMK ini merata tersebar di seluruh Korong yang jumlahnya 4 Korong," bebernya.
• Populer Sumbar Cicak Kering Diekspor ke Hongkong, Kasus PMK, Kapal Nelayan Terbalik di Pasaman
Melihat penyakit yang terus berkembang ini, upaya peternak masih memberikan obat herbal pada ternaknya.
"Karena kami di kampung jadi peternak berupaya dengan obat-obatan yang ada berupa daun-daunan atau pucuk kayu yang pahit lengkuas dan kunyit," bebernya.
Sudah satu bulan penyebaran PMK terjadi, Indra Suhada mengaku belum ada kunjungan Pemerintah Kabupaten atau Provinsi untuk membantu peternak.

• 516 Hewan Ternak Terpapar PMK di Kabupaten Agam: Terbanyak dari Daerah Lain di Sumbar
Ia menilai seharusnya pemerintah membantu para peternak untuk mengobati dan mengantisipasi penyebaran virus ini.
"Kami berharap pada pemerintah agar penyakit ini dipantau dan dikondisikan, karena banyak mata pencarian masyarakat adalah beternak," terangnya.
Bahkan penduduk yang dominan beternak di Nagari Koto Dalam Barat kesulitan untuk menjual ternaknya, karena harga ternak yang terjangkit menurun.
Selain itu banyak pedagang yang tidak mau untuk membeli ternak masyarakat, soalnya pasar ternak di Padang Pariaman banyak yang tutup.
Pantauan TribunPadang.com saat datang ke lokasi banyak ternak yang sudah terjangkit PMK baik itu sapi atau kerbau.
Ternak ini hanya diobati secara mandiri, ada peternak yang mengaku sudah hampir sepekan ternaknya terpapar PMK sehingga nafsu makannya menurun.(TribunPadang.com/Rahmat Panji)