Tanggul Drainase di Bukittingi Jebol
Update Tanggul Drainase di Bukittingi Jebol: Pemko Diminta Serius Perhatikan Persoalan Sampah
Bencana banjir yang menerjang rumah warga di Jalan Veteran, Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Selasa (7/6/2022) menyisakan tumpu
Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Bencana banjir yang menerjang rumah warga di Jalan Veteran, Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Selasa (7/6/2022) menyisakan tumpukan sampah.
Hingga Rabu (8/6/2022) sore ini, warga bersama dengan instansi terkait masih bahu membahu mengangkut berbagai macam sampah itu.
Bahkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) harus mengerahkan satu alat berat dan satu dump truk untuk mengangkut semua sampah.
Sebagaimana diketahui, sampah menjadi penyebab utama jebolnya tanggul yang mengakibatkan 24 rumah warga di sekitarnya diterjang air.
Lina, seorang warga setempat mengatakan, persoalan sampah di saluran drainase tersebut merupakan persoalan menahun.
Setiap hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kota Bukittinggi, berbagai macam sampah pasti berlalu di drainase depan rumahnya itu.
"Sudah dari dulunya sampah ini banyak, kalau hujan, air besar, sampahnya semakin banyak," ujarnya kepada TribunPadang.com, Rabu siang.
Lina menuturkan, jebolnya tanggul ini merupakan sebuah peringatan bagi semua orang agar tidak membuang sampah sembarangan.
"Kami kan meyakinkan bahwa kebersihan sebagian dari iman, cukup lakukan itu saja," tegas Lina.
Warga lainnya, Samsuardi mengatakan hal serupa.
"Kalau hujan, drainase ini selalu penuh dengan sampah. Mungkin hampir sama banyak sampah dengan airnya," kata dia sembari menunjuk drainase yang jebol.
Ia meminta agar Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi memperhatikan serius persoalan sampah ini agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
"Hal yang paling penting kesadaran masyarakat agar tidak buang sampah ke selokan (saluran drainase)," tuturnya.
Ketua RT 02, Rizal mengatakan, sampai yang melintas diwilayahnya sebagai besar adalah sampah kiriman dari hulu.
"Sampai ini kiriman dari pasar semua. Pintu drainasenya kan ada di belakang rumah potong," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, tanggul drainase di Jalan Veteran, RT 02 RW 05, Kelurahan Puhun Tembok, Kota Bukittinggi itu jebol sekitar pukul 16.00 WIB.
Tanggul itu jebol karena tak kuat menahan debit air yang tinggi ketika drainase tersumbat karena sampah saat hujan mengguyur.
Akibatnya 24 kepala keluarga yang terdiri dari 79 jiwa terdampak banjir.
Barang-barang berharga pemilik rumah, mulai dari perabotan, elektronik, tempat tidur semuanya terendam banjir.
Pemko Bukittinggi langsung memperbaiki drainase yang Jebol itu melalui Dinas Pekerjaan Umum Kota Bukittinggi.
Pengejaran ditargetkan rampung dalam satu pekan dengan menggunakan Dana Pemeliharaan Rutin Jalan, Jembatan dan Irigasi.
Penyumbatan Drainase
Dilansir TribunPadang.com, tanggul drainase yang cebol di Jalan Veteran, Kota Bukittinggi pada Selasa (7/6/2022) sore terjadi karena adanya penyumbatan drainase.
"Ada penyumbatan, sehingga karena debit air yang tinggi tanggulnya tidak mampu menampung," ujar Kabid Jalan, Jembatan dan Irigasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Bukittinggi, Fauzan kepada TribunPadang.com, Rabu (8/6/2022) pagi.
Fauzan menjelaskan, penyumbatan terjadi karena tumpukan sampah terhambat oleh jembatan penghubung jalan dengan rumah warga yang terlalu rendah.
Baca juga: Pemko Bukittinggi Perbaiki Tanggul Drainase Jebol di Jalan Veteran, Target Pengerjaan Satu Pekan
Baca juga: BREAKING NEWS Tanggul Drainase di Bukittingi Jebol: 13 KK dan Total 44 Jiwa Terdampak Banjir
Tumpukan sampah itu dibawa oleh air dari hulu drainase saat hujan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kota Bukittinggi, Selasa siang hingga sore.
Akibatnya, tanggul yang berumur tahunan itu jebol karena tak mampu menampung tekanan air yang tersumbat.
"Tanggul yang jebol ini tingginya 75 centimeter dari dasar drainase," ujar Fauzan.
Fauzan melanjutkan, saat ini pihaknya sedang menyusun rancangan untuk memperbaiki tanggul yang jebol tersebut.
Selain itu, pihaknya juga bakal membongkar jembatan penghubung antara rumah warga dengan jalan dan menggantinya dengan yang baru.
"Estimasi sementara untuk pengerjaan ini Rp50 juta. Sekira Rp30 juta untuk jembatan, dan Rp20 untuk tanggulnya," ungkapnya.
Dia menambahkan, pengerjaan mulai dilakukan besok dan ditargetkan selesai satu pekan ke depan.
"Untuk tanggul dan jembatannya kita bangun lebih tinggi," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, tanggul drainase di Jalan Veteran, Kelurahan Puhun Tembok, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Bukittinggi Jebol, Selasa (7/6/2022).
Akibatnya belasan rumah warga terendam banjir.
Total ada 13 kepala keluarga yang terdampak dengan total jiwa 44 orang.
Kerugian sementara ditaksir Rp600 juta karena banyaknya barang berharga pemilik rumah yang terendam banjir.
Saat ini, pantaun TribunPadang.com, dinas terkait bersama warga bergotong royong membersihkan sisa-sisa banjir.
Terlihat satu alat berat membersihkan berbagai macam sampah yang dibawa air.
Sepekan Selesai
Pemerintah Kota Bukittinggi targetkan pengerjaan tanggul drainase yang jebol di Jalan Veteran satu pekan pengerjaan.
Kadis PU Kota Bukittinggi melalui Kabid Jalan, Jembatan, dan Irigasi, Fauzan mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan perencanaan di lokasi kejadian.
Ia menyebut pengerjaan itu dianggarkan dari dana Pemeliharaan Rutin Jalan, Jembatan, dan Irigasi Dinas PU Kota Bukittinggi.
Baca juga: BREAKING NEWS Tanggul Drainase di Bukittingi Jebol: 13 KK dan Total 44 Jiwa Terdampak Banjir
"Estimasi sementara kita sekitar Rp50 juta," ujarnya kepada TribunPadang.com, Rabu (8/6/2022) pagi.
Dia menjelaskan, sekira Rp30 juta diperkirakan untuk pengerjaan jembatan penghubung antara jalan dengan pemukiman warga yang akan dirobohkan.
Jembatan itu terpaksa dirobohkan karena diduga menjadi pemicu penyumbatan yang menyebabkan jebolnya tanggul.
Kemudian sekira Rp20 juta diperkirakan untuk pengerjaan tanggul yang jebol.
"Tanggulnya kita bangun ulang lebih tinggi dari yang sebelumnya, yaitu setinggi dua meter, kalau yang sekarang hanya 75 centimeter dari dasar drainase," terangnya.
Dia menambahkan, pengerjaan mulai dilakukan besok dan ditargetkan selesai secepatnya.
"Saat ini pintu drainase kita tutup," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan tanggul drainase di Jalan Veteran, Kelurahan Puhun Tembok, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Bukittinggi Jebol, Selasa (8/6/2022).
Akibatnya belasan rumah warga terendam banjir. Total ada 13 kepala keluarga yang terdampak dengan total jiwa 44 orang.
Kerugian sementara ditaksir Rp600 juta karena banyaknya barang berharga pemilik rumah yang terendam banjir.
Saat ini, pantaun TribunPadang.com, dinas terkait bersama warga bergotong royong membersihkan sisa-sisa banjir.
Terlihat satu alat berat membersihkan berbagai macam sampah yang dibawa air. (*)
Diberitakan sebelumnya, tanggul drainase di Jalan Veteran, Kelurahan Puhun Tembok, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi , Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mendadak jebol, Selasa (7/6/2022) sore.
Akibatnya, belasan rumah warga yang berada di sekitar tanggul diterjang banjir. Di sana terdapat 13 kepala keluarga (KK) dengan total warga 44 jiwa yang terdampak.
Beruntung tak ada korban jiwa dalam bencana dan musibah kali ini.
Lurah Puhun Tembok, Benni mengatakan, insiden itu terjadi pada Selasa sekitar pukul 16.00 WIB tadi.
Menurutnya, sebelumnya diperkirakan tanggul itu jebol karena tersumbat dan tak mampu menampung tingginya debit air.
"Kejadiannya saat hujan deras tadi sore," ujar Benni kepada TribunPadang.com di lokasi, Selasa malam.
Benni menuturkan, banjir dengan ketinggian sekitar 50 centimeter/CM itu tidak berlangsung lama.
Namun, karena air yang datang secara tiba-tiba membuat warganya tak dapat menyelamatkan barang berharga miliknya.
Baca juga: Berita Populer Sumbar: Banjir Rendam Pemukiman Warga Pasaman, Misteri Wanita Hilang di Agam

Baca juga: Update Banjir Nagari Binjai Tapan, Tanggul Sungai Jebol, Warga Butuh Makanan Cepat Saji dan Pakaian
Kata dia, data sementara terdapat 13 kepala keluarga dengan total warga 44 jiwa yang terdampak.
Sejauh ini untuk total kerugian sementara ditaksir mencapai Rp 600 juta.
Sementara warga yang terdampak masih dapat beristirahat di rumah masing-masing setelah dibersihkan.
"Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini," ungkapnya.
Dari pantauan TribunPadang.com, saat ini warga bersama instansi terkait tengah membersihkan sisa banjir.
Di lokasi terlihat barang-barang pemilik rumah berserakan akibat disapu air.
Sejumlah gerobak untuk berjualan rusak dan mobil-mobil yang parkir turut terendam.
Petugas Dinas Sosial juga terlihat membagikan bantuan berupa makanan kepada warga yang terdampak.
"Untuk antisipasi, tanggulnya tadi sudah kita gali untuk memperlancar aliran drainase dan besok langsung kita perbaiki," tutup Benni. (TribunPadang.com/M Fuadi Zikri)