Berita Populer Padang
Populer Padang: Bayar Angkot Kini Bisa Gunakan QRIS BRI, Jumlah Pengangguran Meningkat Tajam
Populer Padang: bayar angkot di Padang kini bisa non tunai, gunakan QRIS BRI. Selain itu ada berita jumlah pengangguran di Padang meningkat tajam.
TRIBUNPADANG.COM - Simak berita populer Padang selama 24 jam terakhir yang tayang di TribunPadang.com.
Ada berita tentang bayar angkot di Padang kini bisa non tunai, gunakan QRIS BRI.
Selain itu ada berita jumlah pengangguran di Padang meningkat tajam, Disnakerin catat ada 65 ribu orang.
Inilah berita selengkapnya:
1. Bayar Angkot di Padang Kini Bisa Non Tunai, Gunakan QRIS BRI
Pembayaran moda transportasi angkutan kota (angkot) mikrolet di Kota Padang semakin mudah dan praktis.
Hal itu dikarenakan pembayaran kini sudah bisa dilakukan dengan secara non tunai menggunakan aplikasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Penerapan sistem pembayaran angkutan kota secara non tunai itu pun terwujud berkat kerja sama oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Padang dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Padang dan Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Kota Padang.
Baca juga: Dishub Padang Jemput Bola, Ajak Sopir Angkot Gunakan Pembayaran Non Tunai QRIS BRI
Baca juga: Rute Angkot Padang yang Terapkan Pembayaran Non Tunai QRIS BRI, Pasar Raya-Unand Limau Manis
Wali Kota Hendri Septa memberikan apresiasi atas terselenggaranya kerjasama tentang implementasi pembayaran angkot di Kota Padang secara non tunai QRIS BRI tersebut.
"Alhamdulillah kita mengucapkan terima kasih kepada BRI Padang dan Organda yang bekerjasama dengan Dishub Padang untuk penerapan pembayaran angkot secara non tunai di kota yang kita cintai ini. Hal ini sangat tepat karena dengan QRIS BRI dapat memberikan maanfaat bagi para pemilik mikrolet dan mempermudah pembayaran oleh penumpang,” ungkap Hendri Septa, Senin (6/6/2022).
Manfaatnya dapat dirasakan oleh pemilik angkot sebab pembayaran penumpang akan dilakukan secara non tunai dan langsung masuk ke rekening sang sopir angkot.
Jadi warga Kota Padang sudah tidak harus lagi menyiapkan uang untuk membayar ongkos angkot.
"Dan sopir pun tak lagi susah memikirkan kembalian uang untuk penumpang," kata Hendri Septa,
Pada saat yang sama Regional Consumer dan SME Banking Head BRI Regional Padang Srirahayu Eka Yudaningsih menyebutkan, penggunaan QRIS BRI dalam pembayaran tarif angkot tersebut merupakan salah satu wujud nyata BRI dalam mendukung 'smart city' dengan mengusung 'cashless payment' sebagai sarana transaksi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dalam hal ini di Kota Padang.
"Beberapa tujuannya adalah ini bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Padang. Lalu menemukan penghasilan yang riil di masing-masing pengusaha angkot dan menghindari kebocoran sekaligus mempersempit terjadinya peredaran uang palsu. Dan banyak lagi manfaat lainnya tentunya," jelasnya.
Srirahayu mengatakan untuk penggunaan QRIS BRI para pengusaha angkot di Kota Padang diminta mendaftarkan rekening di BRI dan kemudian pihak BRI akan mencetak barcode untuk dipasangkan di angkotnya masing-masing.
"Masing-masing angkot akan kita berikan barcode yang berbeda dan penumpang angkot saat melakukan pembayaran tinggal langsung Scan baik dari BRImo dan Dompet Digital yang dimiliki seperti melalui Gopay, Shoppe Pay, Ovo, Link Aja dan fitur scan barcode lainnya. Adapun untuk penentuan tarif nanti tentunya sesuai standar yang ditentukan oleh sopir angkotnya," jelasnya.
Ia menambahkan mulai saat ini penggunaan QRIS BRI dalam pembayaran ongkos angkot sudah bisa dilakukan.
"Jumlah angkot di Kota Padang diperkirakan cukup banyak mencapai 1.800 angkot. Untuk itu secara bertahap kita bersama Dishub dan Organda akan memberikan edukasi kepada pemilik angkot dan masyarakat tentang penggunaan QRIS BRI ini," pungkasnya.
Baca juga: Jumlah Angka Pengangguran Terbuka di Sumatera Barat Turun Jadi 6,52 Persen pada 2021
2. Jumlah Pengangguran di Padang Meningkat Tajam, Disnakerin Catat ada 65 Ribu Orang
Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Pemerintah Kota Padang mendata terjadi peningkatan pengangguran yang ada di Kota Padang.
Kadis Nakerin Dian Fakri mengatakan sebelum pandemi Covid-19 terdata terdapat 37.000 pengangguran.
Dua tahun pandemi Covid-19 meningkatkan menjadi 64.000.
"Kemudian terus meningkat, di tahun ini capai sekitar 65.000, karena pandemi ada yang di PHK, " Kata Dian Fakri, Selasa (7/6/2022).
Dijelaskannya, di samping pemutusan hubungan kerja (PHK) peningkatan pengangguran ini juga dengan banyak lulusan sarjana dan tamatan SMA/SMK sederajat.
Sementara penyerapan pekerjaan saat pandemi ini tetap ada, namun tidak begitu banyak.
Dengan membaiknya ekonomi pasca covid-19 ini, Dian Fakri mengatakannya banyak bermunculan kafe-kafe di kota Padang yang tentunya juga akan menyerap tenang kerja
Selain itu, saat ini banyak kaum muda yang mengemari pekerjaan sebagai konten creator di media sosial, seperti youtube dan tiktok.
"Pengangguran ini tidak hanya bisa diatasi oleh pemerintah, namun seiring membaiknya ekonomi, angka pengangguran ini akan bisa berkurang," Ungkapnya.
Dian Fakri mengatakan, pihaknya juga melaksanakan pelatihan-pelatihan dalam berbagai bidang untuk mengasah soft skill pencari kerja.
"Sehingga saat ada lowongan peluang mereka yang sudah punya skill dapat diterima oleh perusahaaan,” ungkapnya. (*)