Melihat Proses Pembuatan Ladu Arai Pinang Ayang di Pariaman, Sudah Ada Sejak 22 Tahun Lalu

Kota Pariaman terkenal memiliki ragam khas makanan yang lezat, baik itu makanan berat maupun makanan ringan.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: afrizal
TribunPadang.com/RahmatPanji
Ayang, pemilik usaha Ladu Arai Pinang Ayang di Kampung Perak Kota Pariaman sedang menimbang dagangan, Kamis (26/5/2022). 

Selain menggunakan mesin sendiri, Ladu Arai Pinang Ayang juga mulai mempekerjakan orang lain tahun 2004.

Saat itu Ayang sudah mampu mempekerjakan satu orang untuk proses produksinya.

"Itu orangnya masih ada, orang pertama yang bantu saya," katanya menunjuk perempuan yang sedang memotong adonan.

Selang beberapa tahun berlalu anggota Ayang terus bertambah.

Total saat ini sudah ada 15 anggota yang membantunya untuk produksi.

Anggota tersebut ia perdayakan dari warga setempat yang ingin bekerja.

Kebanyakan anggota Ayang terlihat adalah perempuan paruh baya.

Karena anggotanya warga setempat dalam proses produksi mereka tidak hentinya bercerita dan bekerja.

Pertumbuhan anggota Ladu Arai Pinang Ayang setiap tahun ini, berbanding lurus dengan pertumbuhan harga jual ladu Arai pinang nya.

"Dulu harga ladu itu cuma Rp 20 ribu sekilo, sekarang sudah Rp 45 ribu per kilo," kata Ayang yang berdiri di balik timbangan.

Variasi ladu Arai pinang Ayang juga mengalami perkembangan.

Biasanya hanya ada ladu original, saat ini juga ada ladu sala.

Perbedaan keduanya terlihat pada warna dan rasa.

Harga terkini Ladu Arai Pinang Ayang, untuk original Rp 45 ribu per kilo dan ladu sala Rp 55 ribu per kilo.

Penjualan ladu arai pinang ini  menyasar beberapa kabupaten kota di Sumbar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved