Cukup Modal Rp 40 Ribu per Orang, Wisatawan Bisa Nyebrang ke Pulau Angso Duo Pariaman

Pulau Angso Duo merupakan destinasi wisata pilihan jika berkunjung ke Kota Pariaman, khususnya saat berada di Pantai Gondoriah.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: afrizal
TribunPadang.com/RahmatPanji
Kapal wisata terparkir di bawah jembatan Gondoriah, Kamis (26/5/2022). Kapal-kapal ini akan membawa wisatawan yang ingin berlibur ke Pantai Angso Duo, Pariaman. 

Selain disebut kuburan panjang, kata Syamsul, juga ada masyarakat yang menyebut makam ini sebagai makam keramat.

Dulu, lanjut Syamsul, ada sejumlah peziarah yang berhari-hari menetap di Pulau Angso Duo, dan mengatakan bahwa makam ini ketika diukur setiap hari akan berbeda ukurannya.

Syamsul mengatakan, tak jarang peziarah datang dari luar Provinsi Sumbar, dan datang tanpa ada waktu khusus.

"Pengunjung sebelum puasa juga ada yang berziarah, di hari biasa juga ada," ujar Syamsul kepada wartawan di sekitaran makam panjang Pulau Angso Duo, Senin (9/5/2022).

Makam Panjang Sekira Tujuh Meter ini, Diduga Makam Syekh Katik Sangko

Informasi yang diterima Syamsul, setidaknya makam ini sudah berusia 300 tahun atau tiga abad lebih.

Tahun pastinya, Syamsul tidak bisa menyebutkan.

Sedangkan, yang dikebumikan di makam tersebut diduga ialah Syekh Katik Sangko, seorang ulama besar di masanya.

Makam Panjang tujuh meter yang ada di Pulau Angso Duo Pariaman
Makam Panjang berukuran sekira tujuh meter yang ada di Pulau Angso Duo Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat. Foto diambil 9 Mei 2022

Katik Sangko kata Syamsul, ialah ulama yang berasal dari Pariaman, yaitu di daerah Gunuang Tigo, Padang Alai Tandikek.

Saat ini, secara administratif Gunuang Tigo dan Padang Alai Tandikek berada di Kabupaten Padang Pariaman.

Lebih lanjut kata dia, Syekh Katik Sangko satu perguruan dengan ulama besar lainnya, yakni Syekh Burhanuddin.

Keduanya, kata Syamsul sama-sama menimba ilmu agama Islam ke Aceh.

"Kemudian dua ulama besar balik ke kampung untuk mengembangkan agama Islam," ujar Syamsul lagi.

Selain itu keduanya, juga disebut sebagai panglima perang dalam memerangi penjajah Belanda saat itu, jadi Pulau Angso Duo diduga sebagai markas.

Lebih lanjut kata dia, Pulau Angso juga menjadi lokasi atau tempat bagi Katik Sangko untuk mentransfer ilmu agama kepada murid-muridnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved