Kebakaran Lahan Pesisir Selatan

Luas Kebakaran Lahan di Pesisir Selatan Capai 1 Hektare, Damkar: Ini Perkiraan Sementara

Luas kebakaran lahan di Bukit Pulai, Kampung Jalamu, Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar mencapai 1Ha

Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
istimewa
Petugas Damkar Posko Painan pada saat memadamkan api yang membakar lahan di Bukit Pulai, Kampung Jalamu, Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Minggu (22/5/2022), mala 

Laporan Reporter TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Luas kebakaran lahan di Bukit Pulai, Kampung Jalamu, Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar mencapai satu hektare.

Luas ini baru perkiraan sementara petugas pemadam kebakaran. 

Lahan di Kabupaten Pesisir Selatan ini terbakar Minggu (22/5/2022) malam.

Baca juga: Satu Pekan Dua Kebakaran Lahan Terjadi di Pesisir Selatan, Sama-Sama Terjadi Selepas Magrib

Baca juga: Kebakaran Lahan di Pinggir Jalan Lintas Padang - Muko-Muko, Akses Jalan Bukit Pulai Agak Terganggu

Kabid Damkar Pesisir Selatan, Agnes Dheno Arnas mengatakan peristiwa ini sekitar pukul 19.00 WIB.

"Luas area yang terbakar diperkirakan 1 hektare. Itu perkiraan sementara, karena pada malam hari tidak bisa dipastikan," kata Agnes Dheno Arnas, Senin (23/5/2022).

Api besar membakar lahan di  di pinggir Jalan Lintas Padang - Muko-muko KM 94, Bukit Pulai, Kenagarian IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Minggu (22/5/2022).
Api besar membakar lahan di di pinggir Jalan Lintas Padang - Muko-muko KM 94, Bukit Pulai, Kenagarian IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Minggu (22/5/2022). (istimewa)

Ia menjelaskan, laporan masuk sekitar pukul 19.00 WIB dari masyarakat dan langsung diturunkan petugas Damkar Posko Painan.

"Posko Damkar Painan dari lokasi kebakaran diperkirakan berjarak 20 kilometer," ujar Agnes Dheno Arnas.

Ia menjelaskan, tidak ada kendala yang ditemui selama proses pemadaman kebakaran lahan ini.

"Tidak ada kendala berarti, karena akses lumayan dekat untuk dijangkau dari pinggir jalan raya," ujarnya.

Proses pemadaman berlangsung lebih kurang sekitar 2 jam dan diturunkan satu unit armada Damkar Posko Painan.

"Satu unit armada Damkar Posko Painan diterjunkan ke lokasi kejadian dan api dapat dipadamkan sekitar pukul 21.15 WIB," katanya.

Ia belum mengetahui penyebab dari kebakaran lahan ini dan diserahkan kepada pihak yang berwajib.

Sepekan 2 Kali Kebakaran Lahan

BPBD Kabupaten Pesisir Selatan mencatat dua kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan dalam satu pekan ini.

Kalaksa BPBD Kabupaten Pesisir Selatan, Doni Gusrizal mengatakan, kebakaran pertama terjadi pada Sabtu (21/5/2022).

Kebakaran terjadi di lereng bukit di daerah Batu Hampar,  kemarin di Batu Hampar, Kecamatan Koto XI Tarusan.

Baca juga: Kebakaran Lahan di Pinggir Jalan Lintas Padang - Muko-Muko, Akses Jalan Bukit Pulai Agak Terganggu

Baca juga: Pemadaman Kebakaran Gudang Tabung Gas di Padang Pariaman Tak Mempan Pakai Air, Damkar Pakai Busa

Kemudian kebakaran kedua terjadi hari ini, Minggu (22/5/2022) di pinggir Jalan Lintas Padang - Muko-muko KM 94, Bukit Pulai, Kenagarian IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas.

"Keduanya sama-sama terjadi selepas magrib," ujarnya kepada TribunPadang.com, Minggu (22/5/2022) malam.

Doni menjelaskan, kasus kebakaran pertama setidaknya menghanguskan empat hektar lahan yang berada di perbukitan.

Kebakaran itu diduga terjadi akibat adanya warga yang membuka lahan perkebunan.

Dalam proses pemadaman, pihaknya tak dapat berbuat banyak karena lokasi yang sangat jauh, medan yang sulit dan tidak adanya sumber air.

"Kita hanya memantau. Apinya padam keesokan harinya pas kita cek pagi-pagi," ungkap Doni.

Dia melanjutkan, kebakaran kedua saat ini masih dalam proses pemadaman oleh pihaknya bersama instansi lainnya.

Kebakaran ini diduga terjadi akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan oleh orang tak bertanggung jawab.

Pasalnya, kata Doni, kebakaran ini tak mungkin terjadi akibat adanya warga yang membuka lahan karena persis di pinggir jalan dan lokasinya di tebing yang curam.

"Untuk luasnya belum bisa kita pastikan, karena masih pemadaman," ungkapnya.

Ia menambahkan, proses pemadaman terkendala karena sumber air yang cukup jauh, medan yang terjal dan api yang cepat merambat ke atas. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved