Heboh Kemunculan Buaya di Padang, BKSDA: Malahan Buaya Itu, yang Terusir dari Habitatnya

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menyebut mengevakuasi satwa buas jenis buaya muara dari habitatnya sesuatu yang lucu, Kamis (

Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Warga Masyarakat berkerumun yang memenuhi kawasan kemunculan buaya di Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (16/5/2022). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menyebut mengevakuasi satwa buas jenis buaya muara dari habitatnya sesuatu yang lucu, Kamis (19/5/20222).

Buaya berukuran 1,8 meter dievakuasi oleh tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Balai KSDA Sumbar bersama Komunitas Reptil dan Amfibi Padang (KRAP), pada Senin (16/5/2022).

Buaya dievakuasi dari aliran sungai dekat Masjid Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

"Kalau buaya yang tidak punya salah jangan main sentrum seperti; yang terjadi di Kota Padang," kata Ardi Andono selaku Kepala BKSDA Sumbar.

Ardi Andono mengatakan bahwa satwa buaya muara adalah hewan dilindungi.

"Kalau direkam dan buayanya benar-benar mati. Saya kejar betul itu orangnya," kata Ardi Andono.

"Jadi kita harus benar-benar paham, karena buaya ini juga di jembatan dan tidak ada masalah," tegasnya.

Kata dia, hal itu karena tidak ada orang yang bermain atau beraktivitas di lokasi kemunculan buaya.

Jika ada kegiatan mandi, cuci, kaskus (MCK). "Ya buatkanlah barier-nya oleh warga seperti penghalang dari kawat agar buaya tidak mendekat ke MCK," katanya.

Baca juga: BKSDA Sumbar Tegaskan Takkan, Evakuasi Buaya yang Serang Warga di Pasaman Barat

Penampakan buaya di aliran Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji, Kota Padang mengejutkan warga sekitar, Senin (16/5/2022)
Penampakan buaya di aliran Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji, Kota Padang mengejutkan warga sekitar, Senin (16/5/2022) (tribunPadang.com/RimaKurniati)

Follow up Buaya Terkam Warga di Pasaman Barat, BKSDA Sebut Masih di Lokasi Habitatnya

Ia mengatakan, kalau manusia adalah makhluk yang pintar.

"Bukan makhluk yang mengalahkan, kita ini diberikan kemampuan untuk bisa menghindar dan bisa beradaptasi," katanya.

Diharapkannya untuk kawasan habiatat buaya untuk dapat diberikan penghalang.

"Karena kalau kita selalu terus menangkap dan mengevakuasi. Ya kasihanlah dia, kita evakuasi dia kemana," katanya.

Ardi Andono menyebutkan kemunculan buaya selalu heboh, dikarenakan adanya yang mengambil video dan mempostingnya di media sosial.

"Rata-rata yang suka ribut itu kan masyarakat pendatang, anak muda ingin viral sehingga difoto. Itu kan salah," katanya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved