Mengenal Penyakit Kuku dan Mulut, Menyerang Hewan dan Menyebar Sangat Cepat

Penyakit kuku dan mulut kini tengah diwaspadai. Penyakit kuku dan mulut menyerang hewan berkuku belah/bercabang dua

Penulis: Rizka Desri | Editor: Rizka Desri Yusfita
Tangkapangambar/Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Ilustrasi sapi - penyakit kuku dan mulut kini tengah diwaspadai. Penyakit kuku dan mulut menyerang hewan berkuku belah/bercabang dua. 

TRIBUNPADANG.COM - Penyakit kuku dan mulut kini tengah diwaspadai. 

Penyakit kuku dan mulut menyerang hewan berkuku belah/bercabang dua misalnya sapi, babi, dan domba.

Munculnya penyakit kuku dan mulut ini berdampak besar terhadap ekonomi masyarakat.

Dilansir dari bogorkab.go.id, Jumat (13/5/2022) PMK atau dikenal juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae adalah penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan virus.

Penyakit mulut dan kuku atau disingkat PMK, harus diwaspadai karena beberapa hal.

Di antaranya PMK diduga dapat menyebar dengan sangat cepat. 

Penyebarannya mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi.

Baca juga: Hari Lupus Sedunia 10 Mei 2022, Kenali Penyakit Lupus Serta Gejalanya

Baca juga: Menkes: Belum Bisa Dipastikan Virus Apa yang 100 Persen Menyebabkan Adanya Penyakit Hepatitis Akut

Selain itu PMK juga menimbulkan kerugian ekonomi yg sangat besar (penurunan berat badan permanen).

Pengendalian wabah penyakit mulu dan kuku sulit dan kompleks karena membutuhkan biaya vaksinasi yang sangat besar serta pengawasan lalu lintas hewan yang ketat.

Negara Indonesia terdiri dari puluhan ribu pulau dan ratusan pelabuhan besar dan kecil, sehingga rawan penyelundupan ternak dan bahan asal hewan (daging, kulit, dan lain-lain) dari negara Endemis PMK seperti India, Brasil, Malaysia, Thailand, Filipina dan sekitarnya.

Penyebab penyakit mulut dan kuku

1. Virus tipe A dari family Picornaviridae, genus Apthovirus.

2. Masa inkubasi 2-14 hari (masa sejak hewan tertular penyakit sampai timbul gejala penyakit)

Hewan yang rentan tertular

Sapi, kerbau, unta, gajah, rusa, kambing, domba dan babi.

Cara Penularan Penyakit Mulut dan Kuku

1. Kontak langsung maupun tidak langsung dengan hewan penderita (droplet, leleran hidung, serpihan kulit).

2. Vektor hidup (terbawa manusia, dll)

3. Bukan vektor hidup (terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kandang dll.)

4. Tersebar melalui angin, daerah beriklim khusus (mencapai 60 km di darat dan 300 km di laut).

Gejala klinis 

Pada Sapi

1. Pyrexia (demam) mencapai 41°C, anorexia (tidak nafsu makan), menggigil, penurunan produksi susu yang drastis pada sapi perah untuk 2-3 hari, kemudian:

a. Menggosokkan bibir, menggeretakkan gigi, leleran mulut, suka menendangkan kaki: disebabkan oleh vesikula (lepuh) pada membrane mukosa hidung dan bukal serta antara kuku.

b. Setelah 24 jam: vesikula tersebut rupture/pecah setelah terjadi erosi.

c. Vesikula bisa juga terjadi pada kelenjar susu.

2. Proses penyembuhan umumnya terjadi antara 8 – 15 hari.

3. Komplikasi: erosi di lidah, superinfeksi dari lesi, mastitis dan penurunan produksi susu permanen, myocarditis, abotus kematian pada hewan muda, kehilangan berat badan permanen, kehilangan kontrol panas. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved