Nasabah Bank Nagari Jadi Korban Skimming
Dirut Bank Nagari Sebut Ada 141 Korban Skimming ATM, Terjadi di Tiga ATM di Padang
Direktur Utama Bank Nagari Muhammad Irsyad mengatakan, sebanyak 141 nasabah Bank Nagari menjadi korban kejahatan skimming ATM.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Direktur Utama Bank Nagari Muhammad Irsyad mengatakan, sebanyak 141 nasabah Bank Nagari menjadi korban kejahatan skimming ATM.
Kejahatan skimming ini terjadi pada tiga lokasi ATM Bank Nagari yang berada di Kota Padang.
"Penelusuran kita ada 3 atm milik Bank Nagari yang kena ATM GA Mart, ATM Tarandam, ATM Aur Duri," kata Muhammad Irsyad, saat jumpa pers bersama media, Kamis (12/5/2022).
Kata Irsyad, kerugian nasabah Bank Nagari diperkirakan sebanyak Rp 1,5 M.
"Kerugian nasabah akibat kejahatan skimming ini mencapai Rp 1,5 M," ungkap Muhammad Irsyad.
Sementara itu, Ketua Komisis III DPRD Sumbar Ali Tanjung meminta Bank Nagari melakukan evaluasi besar-besaran dan menyeluruh setelah terjadi kejahatan skimming ATM nasabah Bank Nagari.
Hal ini diungkapkan Ali Tanjung usia melakukan hearing dengan Bank Nagari, Kamis (12/5/2022) di Kantor DPRD Sumbar.
Baca juga: Antisipasi Skimming ATM: DPRD Sumbar Minta Bank Nagari Bentuk Tim Khusus, Pantau CCTV ATM
Kata Ali Tanjung, Komisi III DPRD Sumbar juga meminta Bank Nagari membentuk tim khusus untuk memantau CCTV ATM Bank Nagari.
Dengan tujuan, kejadian kejahatan skimming ATM ini tidak kembali terulang.
Foto: Dirut Bank Nagari Muhammad Irsyad saat jumpa pers, Kamis (12/5/2022)/ Rima Kurniati
Baca juga: Antisipasi Skimming ATM: DPRD Sumbar Minta Bank Nagari Bentuk Tim Khusus, Pantau CCTV ATM
Dilansir TribunPadang.com, Ketua Komisi III DPRD Sumbar Ali Tanjung mengungkapkan potensi kerugian uang nasaban Bank Nagari akibat skimming sebesar Rp 1,5 M.
Hal ini diungkapkan Ali Tanjung seusai rapat dengar pendapat atau hearing dengan Bank Nagari, Kamis (12/5/2022) di Kantor DPRD Sumbar.
Dari laporan yang masuk ke Bank Nagari terdapat 141 nasabah yang jadi korban skimming ATM.
"Dari 141 nasabah ini, potensi kerugiannya sekitar Rp 1,5 M," ungkapnya.
Ali Tanjung mengatakan, kejadian ini bukanlah kebobolan melainkan orang luar yang melakukan kejahatan melalui ATM.