Dampak Microplastik Ancam Manusia, Dapat Memicu Peradangan dan Menimbulkan Sel Kanker
Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) beberkan dampak mikroplastik yang ditemui pada Batang Arau dan Batang Kuranji pada manusia
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) beberkan dampak mikroplastik yang ditemui pada Batang Arau dan Batang Kuranji pada manusia.
Temuan mikroplastik ini berasal dari sampel air yang diteliti oleh peneliti Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton), Prigi Arisandi dan Amiruddin Muttaqin.
Baca juga: Ekspedisi Sungai Nusantara Kirim Surat ke Pemko Padang, Ada Kandungan Microplastik di Batang Arau
Baca juga: Temuan Ekspedisi Sungai Nusantara: Tim Pastikan Batang Arau Kota Padang, Tercemar Micro Plastik
Peneliti Senior Ecoton Amiruddin Muttaqin menerangkan bahwa mikroplastik ini terjadi setelah ada proses decolourisasi, fragmentasi pada plastik yang terpapar panas serta hujan.
"Akhirnya munculah mikroplastik dengan ukuran kurang dari 5 mm, mikroplastik ini banyak mengandung bahan kimia yang digunakan dalam proses pembuatan plastik. Bahan itu yang sebenarnya berbahaya," katanya pada TribunPadang.com, Kamis (12/5/2022).
Baca juga: Ekspedisi Sungai Nusantara dan WALHI Sumbar Lakukan Aksi Selamatkan Batang Arau dari Microplastik
Baca juga: Ekspedisi Sungai Nusantara Sampai ke Kota Padang, Teliti Kualitas dan Kesehatan Batang Arau
Bahan kimia tersebut yaitu bisphenol-A, Ftalat, Alklifenol, Senyawa Perfluorinasi, penghambat api brominasi dan dioksin.
Bahan kimia berbahaya itu menyatu dalam bentuk mikroplastik yang menyerupai pakan alami ikan.
Ikan yang hanya memiliki indera penglihat dan perasa jadi sering memakan mikroplastik sungai tersebut.
Baca juga: Viral Truk Box Nyebur Sawah di Sungai Tarab Tanah Datar
Baca juga: SD 27 Sungai Sapih Padang Gelar Tatap Muka 100 Persen, Hari Pertama Siswa Diajak Gotong Royong
"Setelah dikonsumsi oleh ikan, lalu ikannya dikonsumsi manusia, maka mikroplastik itu juga akan berpindah ke tubuh manusia," bebernya.
Selain ikan yang hidup di habitat mengandung mikroplastik, pengantar mikroplastik lainnya bisa juga dari air yang diminum serta udara bekas pembakaran plastik.
Menurut Kepala Laboratorium Ecoton Eka Chlara Budiarti, mikroplastik ini adalah benda asing untuk tubuh manusia.
Sehingga tidak bisa terpecah seperti makanan lainnya.
Baca juga: Jalan Padang-Bukittinggi Macet hingga 2 Kilo Meter, Masuk Titik di depan Masjid Taqwa Sungai Buluah
Baca juga: 48 Mantan Anggota NII di Kabupaten Sijunjung, Kapolres: 20 di Tanjung Gadang dan 28 di Sungai Lansek
"Jadi mikroplastik ini tidak bisa dicerna oleh tubuh, saat masuk tubuh mikroplastik akan mengendap disaluran serta orang tubuh," katanya pada TribunPadang,com, Kamis (12/5/2022).
Kalau ukuran mikroplastiknya masi mili meter, menurut Chlara akan keluar kembali dari feses karena tidak tercerna oleh tubuh.
Namun bila ukurannya micro meter atau nano plastik, itu bisa masuk dalam transport membrane sel.
Baca juga: Giliran Korong Tungka Nagari Sungai Durian Didatangi Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur Ajak Sekda
Baca juga: Tiap Pertemuan Kami Usulkan Normalisasi Sungai tapi Belum Juga Dilakukan, Setahun Bisa 4 Kali Banjir