VIDEO: Mengintip Cara Membuat Lamang Langsung dari Perapian di Kuranji Padang

Lamang Tapai juga menjadi salah satu buah tangan favorit dibawa ke rumah mertua saat lebaran di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).   

Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
TribunPadang.com/reziazwar
Proses membuat Lamang Tapai di Jalan By Pass Baru Km 11, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). 

Laporan Reporter TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Lamang tapai adalah makanan tradisional Minangkabau.

Di Kota Padang, hidangan ini akan banyak disajikan saat lebaran untuk menyambut tamu.

Lamang Tapai juga menjadi salah satu buah tangan favorit dibawa ke rumah mertua saat lebaran di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).   

Baca juga: Pembuat Lamang Tapai di Padang Panen Jelang Lebaran, Sehari Bisa Masak Ratusan Batang

Baca juga: Ternyata Tak Mudah Memasak Lamang Tapai, Butuh Proses Panjang hingga Bisa Disantap

TribunPadang.com berkesempatan melihat langsung proses pembuatan lamang langsung dari perapian di daerah Kuranji Sumatera Barat

Pembuatan Lamang Tapai ini memerlukan pohon bambu, daun pisang, dan perapian.

Lokasi untuk memasak lamang ini juga dibutuhkan tempat yang sedikit luas.

Bahan-bahannya terdiri dari beras ketan putih dan santan.

Daun pisang dilapisi ke dalam potongan bambu, dan selanjutnya dimasukkan beras ketan ke dalamnya.

Setelah dimasukkan beras ketan, barulah dimasukkan santan. Selanjutnya dibakar di perapian yang sudah disiapkan.

Proses pembuatan lamang ini membutuhkan waktu sekitar tiga jam.

Namun, dalam proses pembuatan harus dibalikkan setiap beberapa waktu agar matangnya rata dan tidak ada bagian yang hangus.

Sedangkan untuk tapainya memerlukan bahan dari beras ketan merah dan ragi.

Awalnya beras ketan merah dicuci bersih dan dimasak. Beras ketan yang telah masak diletakkan di sebuah wadah yang diberi alas dengan daun pisang.

Selanjutnya diberikan ragi untuk disimpan selama dua hari dan barulah bisa dijual.

Lamang Tapai menjadi salah satu buah tangan favorit dibawa ke rumah mertua saat lebaran di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). 

Makanan tradisional berbahan dasar beras ketan ini juga kerap disajikan kepada tamu saat lebaran. 

Jelang Idul Fitri 2022 ini, pembuat Lamang Tapai di Padang, panen.

Mereka membuat lamang tapi dengan jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan hari biasa.

Apalagi, tahun ini pemerintah mulai mengizinkan mudik lebaran sehingga diprediksi jumlah pemudik yang pulang kampung ke Padang dan daerah lainnya di Sumater Barat akan meningkat. 

Nah, Lamang Tapai pun akan menjadi salah satu makanan yang dihidangkan untuk para tamu pada saat lebaran.

Selain itu, makanan ini juga dapat dijadikan buah tangan saat pergi ke rumah sanak saudara.

Di Kota Padang, proses membuat Lamang Tapai ini bisa ditemukan di Jalan By Pass Baru Km 11, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Seorang pembuat Lamang Tapai, Samsuardi (48) tampak sibuk saat TribunPadang.com datangi, Sabtu (30/4/2022). 

Sitemani istri tercinta pria yang akrab dipanggil Edi ini tengah sibuk membakar lamang.

Baca juga: Lamang Tapai, Jajanan Tradisional Khas Minangkabau yang Digemari saat Ramadhan

Baca juga: Berburu Lamang Tapai Saat Ramadan di Kota Padang, Nikmati Cita Rasanya

Sesekali dia pun menyeka keringat karena harus berada di depan perapian.

Diakui Samsuardi, sehari menjelang lebaran, akan terjadi lonjakan permintaan. 

Besok Minggu (1/5/2022) akan ada ratusan lamang yang akan dimasak.

Dia pun harus mempersiapkan dua perapian untuk membakar ratusan lamang

"Hari ini masih seperti biasa, tapi besok akan banyak," katanya.

Dituturkan Edi, besok dia akan membakar lamang sejak siang hingga malam akibat banyaknya pembeli.

"Biasanya pembeli akan membawa lamang ke rumah mertua atau untuk hidangan pada saat lebaran," katanya.

Samsuardi menjelaskan ada juga masyarakat yang membeli makanan lamang untuk dibawa ke rumah sanak saudaranya di kampung.

Lamang Tapai ini satu porsinya dijual Rp 15 ribu.

Sedangkan satu batang lamang Rp 40 ribu dan 1 kilogram tapai Rp 60 ribu.

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved