Kota Pariaman
Melihat Sentra Keripik Jengkol di Pasia Lohong Pariaman, Eksis Sejak 2000, Punya Langganan Luar Kota
Keripik jengkol atau biasa disebut karupuak jariang merupakan jenis keripik yang berbahan dasar tumbuhan jengkol (Archidendron Pauciflorum).
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: afrizal
Bahkan pada tahun 2001 orang tuanya sudah memproduksi sendiri jengkol hingga menjadi keripik, tentu saja dengan menumbuk buah jengkol yang sudah digoreng, dan melewati proses penjemuran.
Sejak saat itu, beberapa tahun setelahnya, ungkap dia, barulah kerabat atau warga lain juga menjual keripik jengkol, dan hingga kini sudah ada belasan warung keripik.

Sejauh ini, sejak usaha keripik jengkol Putri mulai dirintis pelanggan tidak ada yang kecewa, karena keripik yang ia jual alami tanpa pengawet.
Begitu juga buah jengkol yang diolah telah diseleksi terlebih dahulu, yang berarti bahannya ialah jengkol pilihan.
"Alhamdulillah, langganan-pun tidak ada yang kecewa, dan bila orang baru pertama akan balik lagi ke sini," ujar Putri di warungnya, Kamis (21/4/2022).
Ia merasa bersyukur, 22 tahun usaha keripik yang sudah dirintis orang tuanya masih bertahan hingga saat ini.
Menurutnya, meski kadang banyak pesanan keripik, suatu waktu warungnya juga sepi dari pembeli, contohnya pada pertengahan tahun 2021 lalu.
"Sepinya itu saat pertengahan tahun 2021 bulan tujuh atau delapan, kalau untuk saat sekarang Alhamdulillah ramai, karena sudah ada yang beli oleh-oleh. Dalam sebulan itu (Juli atau Agustus) laku cuman kadang dua kilogram, susah jualannya," kata Putri lagi.
Adapun kata dia, biasanya langganan keripik jengkol di warungnya ialah wisatawan, selain itu langganannya ialah para pejabat daerah, misalnya pimpinan Polda Sumbar, unsur Pegawai, Dokter dari Kota Padang.
Biasanya, kata dia, pejabat-pejabat tersebut membeli keripik jengkol dengan jumlah yang lumayan banyak.
Minimal mereka membeli kerupuk sebanyak satu Kilogram.
Meski kedainya belum punya spanduk atau papan nama, langganan biasanya melihat cat biru kedainya sebagai penanda.
Tak jarang, langganannya juga berasal dari Kota Padang yang hanya datang ke Pariaman untuk membeli keripik.
Kata dia, beberapa di antaranya tiba dengan kereta api dan turun di Stasiun Gandoriah, kemudian beralih ke warungnya.
Ia berharap, lebaran tahun 2022 ini dagangannya laris karena situasi Pandemi yang menurutnya sudah mereda, begitu juga aktivitas mudik sudah diperbolehkan pemerintah yang mestinya berdampak dengan ramainya kunjungan wisatawan ke Pariaman.