Banjir di Sijunjung
Nagari Kamang Sudah Jadi Langganan Banjir saat Hujan, Wali Nagari: Setahun Bisa 3 hingga 4 Kali
Bencana banjir menjadi masalah menahun yang dialami warga, di Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat,khusus Nagari Kamang
Penulis: Hafiz Ibnu Marsal | Editor: afrizal
Laporan Reporter TribunPadang.com, Muhammad Hafiz Ibnu Marsal
TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG- Bencana banjir menjadi masalah menahun yang dialami warga, di Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), terkhusus di Nagari Kamang.
Diketahui, hujan deras yang berlangsung lama di kawasan Sijunjung, mengakibatkan bencana banjir di Nagari Kamang, Senin (18/4/2022) lalu.
Hujan deras mengakibatkan meluapnya air Sungai Batang Kariang sehingga merendam ratusan rumah warga di sekitarnya.
Baca juga: Akibat Banjir di Nagari Kamang Sijunjung, Dua Sapi Hanyut, dan Ratusan Hektare Kebun Jagung Rusak
Baca juga: Pasca Banjir di Nagari Kamang Sijunjung, Wali Nagari: Aktivitas Warga Sudah Normal
Wali Nagari Kamang, Syafri menyebut banjir yang melanda daerahnya memang sudah sering terjadi.
Seperti tahun sebelumnya, air akan mengenangi pemukiman warga ketika musim penghujan sudah masuk.
"Setidaknya tiga sampai empat kali, setiap tahunnya, kami di daerah Kamang ini dilanda banjir, saat musim hujan datang," ujarnya saat dihubungi TribunPadang.com, Rabu (20/4/2022).
Kata Syafri, banjir tersebut disebabkan tidak tertampungnya debit air oleh Sungai Batang Kariang saat hujan deras turun cukup lama.
"Setiap pertemuan kami terus mengusulkan untuk melakukan normalisasi sungai tersebut kepada pemerintah provinsi dan juga sudah meminta kepada balai wilayah sungai, tetapi masih belum dilakukan," ungkap Wali Nagari Kamang itu.
Baca juga: Akses Jalan Aia Angek ke Paru di Sijunjung Terputus, Warga: Jangankan Mobil Motor Saja Susah Lewat
Baca juga: Dua Hari Tertutup Material Longsor, Akses Jalan Aie Angek Menuju Paru Sijunjung Belum Bisa Dilalui
Dikatakannya, selama empat tahun menjadi Wali Nagari Kamang, bencana banjir selalu menjadi masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat di daerahnya tersebut.
"Kami sangat mengharapkan perhatian dari Pemerintah Provinsi Sumbar, untuk dapat melakukan normalisasi sungai ini, karena ini sudah masalah menahun yang dihadapi oleh warga kami," harapnya.
Menurutnya, setelah dilakukan normalisasi sungai, potensi banjir di daerah Kamang Baru, terkhusus Nagari Kamang bisa terminimalisir, saat musim hujan datang.
Sementara, kerugian masyarakat yang terdampak banjir pada Senin lalu, mencapai Rp 1 Miliyar, karena tidak hanya rumah, ratusan hektare ladang jagung rusak serta dua ekor sapi milik warga hanyut terbawa arus.
Sapi Hanyut
Pasca banjir yang melanda, Pemerintah Nagari Kamang mendata, selain rumah, banjir juga berdampak kepada perkebunan dan ternak.