Kisah Inspiratif
Kisah Inspiratif Adrian Akhza Bisnis Cassia Vera, dan Lulusan Teknik Elektro Universitas Bung Hatta
SOSOK Adrian Akhza, S.T, lulusan Teknik Elektro Universitas Bung Hatta pada 1997 silam, telah mulai meniti karier dibidang rempah-rempah khususnya Cas
SOSOK Adrian Akhza, S.T, lulusan Teknik Elektro Universitas Bung Hatta pada 1997 silam, telah mulai meniti karier dibidang rempah-rempah khususnya Cassia Vera (kulit manis) semenjak Tahun 2011.
Sebelumnya, Ardian bekerja selama 11 tahun di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Pembangkitan Tenaga Listrik.
Informasi kunjungan Ardian, Direktur, Founder dan juga Owner PT. Cassiaco-OP ke Kampus Universitas Bung Hatta pada Kamis (7/4/2022) diungkapkan oleh Wakil Rektor III Dr Ir Hidayat, S T, MT, IPM, yang menyambutkan kehadiran alumnus tersebut.
Dari penuturan Hidayat kepada redaksi, bahwa Ardian mengungkapkan, selama 11 tahun bekerja sebagai profesional di perusahaan pihak lain, menjadi tempat untuk menimba pengalaman sebagai karyawan.\
Baca juga: Tinjau Riset Skala Pilot Plant, PT Pertamina Kunjungi Teknik Kimia Universitas Bung Hatta & Unand
Baca juga: Universitas Bung Hatta dan PT Semen Padang Lestarikan, dan Tebar Benih Ikan Bilih ke Danau Singkarak
Dari situ terbesit keinginan untuk membuka usaha sendiri yang dimulai dari nol, yaitu bidang rempah-rempah.
Berawal dari usaha pengumpul dan pedagang kulit manis hingga saat ini memiliki Pabrik Pengolahan Kulit Manis berstandar internasional.
Pabrik tersebut merupakan desain sendiri, dan produk olahan sudah berkualitas ekspor sehingga diterima di pasar internasional.
Untuk bisa sampai ketahap ekspor, harus dumulai dari kualitas tanaman oleh petani dan ketersediaan bahan, termasuk pembinaan.

Perlu Pembinaan kepada PetaniĀ
Ardian menambahkan, PT Cassia Co-op adalah perusahaan pengolahan dan pengekspor kayu manis pertama yang didirikan di Kerinci, di jantung perkebunan kayu manis.
Lokasinya di Jalan Lembang Jaya, RT 04, Desa Koto Dumo, Kec. Tanah Kampung, Kota Sungai Penuh, Propinsi Jambi.
Produk utamanya adalah cassia vera, atau dikenal sebagai kayu manis. " (Indo), "kayu manis". Cassia alias Kayu Manis adalah kulit pohon.
Sebesar 85 % kayu manis di pasar dunia saat ini berasal dari Indonesia. Sebagian besar tumbuh di satu daerah unik di pulau Sumatera, yang disebut Kerinci (Provinsi Jambi).
Gunung Kerinci adalah gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan puncak tertinggi di Pulau Sumatera.
Yakni dikelilingi oleh pohon kayu manis dan hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), rumah bagi Harimau Sumatera yang terancam punah.
Tanah subur di lereng lembah tinggi Kerinci sangat cocok untuk menanam pohon cassia karena tumbuh paling baik pada ketinggian antara 800 hingga 1.500 meter.
Menurutnya, sebuah pohon harus berumur minimal 10 tahun sebelum dapat dipanen.
"Kulit pohon yang lebih muda digunakan untuk menghasilkan batang kayu manis (7cm dan lainnya), sedangkan yang lebih tua (15 - 35 tahun) menyediakan bahan baku untuk Broken & Clean hingga bubuk kayu manis," paparnya.
Semakin tua pohon, lanjutnya semakin tinggi kandungan minyak atsiri (VO) di kulit kayu. VO yang lebih tinggi menghasilkan rasa yang lebih kuat.
"Manfaat kesehatan kayu manis: banyak penelitian menunjukkan bahwa kayu manis mengatur gula darah, menjadikannya pilihan yang cocok untuk penderita diabetes dan hipoglikemik," ujarnya.
Hal ini dikatakan mengurangi kadar kolesterol LDL, yang diketahui sebagai kolesterol berbahaya serta menguranginya guna membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Pada bagian akhir, Hidayat mengungkapkan, atas nama pimpinan Universitas Bung Hatta mengucapkan terima kasih atas kunjungan Ardian.
"Semoga bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa maupun alumni Universitas Bung Hatta yang lainnya. Kedepannya, akan ada mahasiswa yang melakukan praktek kerja lapangan, magang untuk implementasi MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). (*/rls)