Tinjau Riset Skala Pilot Plant, PT Pertamina Kunjungi Teknik Kimia Universitas Bung Hatta & Unand
Tim PT Pertamina (Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara) kunjungi Laboratorium Teknik Kimia Universitas Bung Hatta dalam rangka
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Tim PT Pertamina (Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara) kunjungi Laboratorium Teknik Kimia Universitas Bung Hatta dalam rangka kegiatan peninjauan riset produksi Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dari karbon dioksida (CO2).
Rilis yang diterima redaksi, Sabtu (2/4/2022) menyebutkan giat, yang dilakukan merupakan hasil riset bersama antara PT Pertamina, Universitas Andalas (Unand), dan Universitas Bung Hatta pada Rabu (30/3/2022).
Kunjungan ini dihadiri langsung oleh Iman Rachman, selaku Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha PT Pertamina, Dr Oki Muraza, selaku SVP Research and Technology Innovation PT Pertamina (persero), dan Mery Marteighiati, M. Eng selaku Vice President DRTI.
Turut hadir tim yang bergabung yakni Dewi Mersitarini, MT, Dimas Ardiyanta, M Eng, Isya Mahendra, MT, Rr Whiny Hardiyati Erliana, MT, Fuad Abdillah, ST dan Ahmad Farhan Farabi, ST.
Sedangkan, dari Universitas Andalas atau Unand dihadiri oleh Prof Syukri Arief, Prof Ariadi Hazmi, dan Dr Matal Fajri Alif.
Baca juga: FTI Universitas Bung Hatta Dirikan Huntara, untuk Warga Taruko Nagari Malampah Pasaman
Baca juga: Jurusan Teknik Elektro FTI Universitas Bung Hatta: Siswa SMA 1 Batu Sangkar Dibekali Skill Robotik
Selanjutnya, dari pihak Universitas Bung Hatta turut hadir Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Tafdil Husni, S.E, MBA, Wakil Rektor (WR) III dan Dr. Hidayat, S.T.,M.T.,IPM , serta tim gabungan terdiri dari Prof Reni Desmiarti , Ellyta Sari, M T , Nofri Naldi, ST dan Inva Salsabil serta mahasiswa program studi Teknik Kimia.
Mery Marteighiati,M.Eng menuturkan alasan dilakukannya riset tentang Precipitated Calcium Carbonat (PCC) dari karbon dioksida (CO2) adalah untuk melakukan komitmen PT Pertamina demi menurunkan emisi gas rumah kaca di Indonesia dengan energi yang lebih rendah dari metode lainnya.
“Kerja sama riset yang dilakukan diharapkan mampu menggali informasi dan potensi sumber daya lokal yang ada di Indonesia."
"Riset mengenai PCC dari karbon dioksida (CO2) hendaknya mampu mendukung target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) Indonesia minimal 29 % pada tahun 2030."
"Yakni dengan memanfaatkan CO2 melalui jalur mineralisasi hanya membutuhkan energi yang jauh lebih rendah dari metode lainnya”, tutur Mery.
Dalam penelitian ini, Universitas Bung Hatta juga melakukan kerjasama dengan PT. Semen Padang, Universitas Andalas, dan Dinas ESDM Provinsi Sumatera Barat dalam pemanfaatan batugamping untuk pengembangan kapur tohor dan produk turunannya.
Baca juga: Pascawebinar Bersama Disdik Sumbar, Giliran FTI Universitas Bung Hatta Gelar Training Online

Baca juga: FTI Universitas Bung Hatta Gandeng UPNV Yogyakarta dan UJ Jakarta, Program Pertukaran Mahasiswa
Objek penelitian ini adalah pengurangan emisi CO2 (potensi 52,500 TPA pada skala komersial) sekaligus pemanfaatan via proses konversi menjadi Precipitated Calcium Carbonate (PCC) yang penggunaannya sebagai filler di industri kertas, cat, dan farmasi.
Prof Reni Desmiarti mengungkapkan potensi batu gamping di Sumatera Barat sangat melimpah yang dapat ditemui di beberapa titik kabupaten dan kota. Potensi ini sangat berguna di beberapa proses industri kimia.
“Sumatera Barat dianugerahi dengan batu gampingnya yang melimpah namun masih belum termanfaatkan secara baik."
"Beberapa tempat penghasil batugamping di Sumatera Barat seperti Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Agam, Kabupaten Dhamasraya, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang."