BERITA POPULER SUMBAR
Populer Sumbar: Sandiaga Uno di Bukittinggi, Surplus Minyak Goreng Curah, Produksi Minyak Tanak
Berita populer Sumbar: Menparekraf Sandiaga Uno borong Bromai dan Basaka di Bukittinggi, surplus minyak goreng curah di Sumbar, produksi minyak tanak
TRIBUNPADANG.COM - Menparekraf Sandiaga Uno borong Bromai dan Basaka di Bukittinggi, bukan untuk istri tapi Sulaiman menjadi berita populer Sumatera Barat (Sumbar) selama 24 jam terakhir yang tayang di TribunPadang.com.
Selain itu, juga ada berita tentang surplus minyak goreng curah di Sumbar masih belum mampu atasi kelangkaan.
Selanjutnya berita solusi alternatif atas problema minyak goreng, produksi minyak tanak mulai digiatkan di Desa Marabau.
Simak berita selengkapnya:
1. Sandiaga Uno Borong Bromai dan Basaka di Bukittinggi, Bukan untuk Istri tapi Sulaiman
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno memborong brownies di Kota Bukittinggi, Rabu (13/4/2022).
Brownies yang ia borong merupakan produk unggulan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ID Cake, Bukittinggi.
Kedainya beralamat di Jalan Soekarno Hatta Nomor 121, Kelurahan Manggis Ganting, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan.
Sandi mengatakan, sebanyak 10 brownies yang ia beli bukan untuk istri tercinta, melainkan untuk sang buah hati, si bungsu.
"Ini bukan untuk istri, tapi untuk Sulaiman," ujar Sandi sambil terkekeh saat ditanya untuk siapa brownies yang ia beli.
Baca juga: Sandiaga Uno Datangi Langsung Objek Wisata Pulau Belibis Kota Solok, Berharap Ide kreatif Anak Muda
Baca juga: Takjub Lihat Bukit Cinangkiak, Sandiaga Uno: Objek Wisata yang Sangat Berpotensi
Baca juga: Takjub Liat Pertunjukan Tari Piring, Sandiaga Uno Ambil Pecahan Kaca yang Diinjak Penari
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyebut, sang istri telah mendapatkan oleh-oleh kalung kerajinan tangan khas Minangkabau.
Kalung itu diberikan saat peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di pelataran Jam Gadang, Bukittinggi, Senin sore kemarin.
"Kalau istri saya kan sudah, sekarang ini untuk Sulaiman lagi," guraunya.
Sandi menyebut, brownies yang ia beri merupakan brownies galamai yang disebut 'bromai' dan brownies gula saka atau disebut 'basaka'
"Ini nantinya kita makan saat buka, bukan sekarang ya," guraunya lagi.
Owner ID Cake, Asnida Yetti mengatakan, ia sangat bahagia atas kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ke toko yang dikelola.
"Saya sangat berterimakasih juga brownies nya diborong oleh pak Sandi," ujarnya.
Ia mengatakan, bromai dan basaka merupakan inovasi brownies baru dari pihaknya yang dipadukan dengan bahan khas Minangkabau.
"Ini merupakan salah satu produk yang kami unggulkan khas Minangkabau," ungkapnya.
Baca juga: Minyak Goreng Curah Langka di Padang Panjang, Akan Dibahas dalam High Level Meeting TPID Sumbar
Baca juga: Harga Minyak Goreng Curah di Pasar Raya Padang Masih Tinggi, Pedagang: Untungnya Tipis hanya Seribu
2. Surplus Minyak Goreng Curah di Sumbar Masih Belum Mampu Atasi Kelangkaan
Melalui koordinasi dengan dinas terkait dan satgas pangan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumatera Barat (Sumbar) beberkan bahwa ketersediaan Minyak Goreng curah di Sumbar sampai 337 ton.
Kadisperindag Sumbar Asben Hendri mengatakan jumlah ketersediaan itu masih lebih banyak dari kebutuhan migor curah di Sumbar.
"Sedangkan kebutuhan Sumbar hanya 202 ton berarti ada 17 ton surplusnya," jelasnya.
Meski surplus, kondisi di pasaran Migor ini berkurang. Hal ini kata Asben disebabkan oleh adanya kewajiban bagi distributor, agen dan pengecer untuk menggunakan Aplikasi Si Mirah (Sesuai Permen Perindag No 8 tahun 2022).
"Para pelaku penjualan motor ini harus terdaftar di Si Mirah, kalau tidak terdaftar di sana klaim terhadap subsidi tidak dibayarkan pemerintah," terangnya.
Kelangkaan ini menurut Asben banyak terjadi pada para pengecer yang tidak terdaftar tersebut. Sehingga pihaknya sedang masif melakukan sosialisasi pada pedagang untuk mendaftar di aplikasi Si Mirah ini.
"Jadi perlu kami edukasi juga terkait pendaftaran ini, karena kalau ini jadi hambatan akan terjadi terus kekurangan minyak goreng yang curah," jelasnya.
Ini ia lakukan agar langkah Pemprov Sumbar untuk mengurangi kelangkaan tersebut bisa segera terwujud.
"Tapi ini hanya salah satu faktor yang menyebabkan kekurangan ini," jelasnya.
Baca juga: Solusi Alternatif Atas Problema Minyak Goreng, Produksi Minyak Tanak Mulai Digiatkan di Desa Marabau
Baca juga: Wako Pariaman Genius Umar Dorong Produksi Minyak Tanak, Solusi Mahalnya Minyak Goreng Sawit
3. Solusi Alternatif Atas Problema Minyak Goreng, Produksi Minyak Tanak Mulai Digiatkan di Desa Marabau
Saat ini mulai ada pemikiran membuat minyak tanak atas alternatif solusi atas tingginya harga minyak goreng sawit, termasuk di Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Hal itu dikemukakan oleh Wali Kota Pariaman Genius Umar mendorong produksi minyak tanak (minyak kelapa) di daerahnya.
Hal itu menurutnya sebagai suatu
"Kita galakkan kembali membuat minyak tanak (Kelapa) sebagai solusi mahalnya minyak goreng sawit di Kota Pariaman," ujar Genius Umar pada Rabu (14/4/2022).
Genius Umar pada hari Selasa (13/4/2022) bersama Kapolres Pariaman AKBP Abdul Azis dan jajaran meninjau dan melihat langsung proses pembuatan minyak tanak di Desa Marabau, Kecamatan Pariaman Selatan.
Adapun minyak tanak ini tidak hanya diolah oleh kaum ibu, karena kaum bapak, hingga pemuda juga terlibat.
"Dari zaman nenek kita dahulu, di Pariaman sudah menggunakan dan membuat minyak tanak dalam kehidupan sehari-hari, tetapi karena masuknya minyak sawit di pasaran kala itu,"
"Akhirnya tidak banyak lagi warga yang membuat minyak tanak ini, karena itu, saya menyambut baik ide dari masyarakat Desa Marabau ini, untuk membuat dan menggunakan minyak tanak kembali," kata Genius Umar.
Produksi minyak tanak di Desa Marabau, diinisiasi oleh Babinkamtibmas Aipda Afdhal Bustami dan didukung oleh Kepala Desa Ardison Arbi.
"Minyak tanak ini, nantinya akan kita sosialisasikan ke desa dan kelurahan lainnya, sehingga kita tidak perlu lagi menggantungkan pada mahalnya harga minyak goreng saat ini, selain higienis, wangi dan aman, bahan dasarnya yaitu buah kelapa, juga banyak tumbuh disekitar kita," tambahnya.
Lebih lanjut dikatakannya, disaat berbagai daerah kesulitan dengan tingginya harga minyak goreng dan juga pasokannya tidak mencukupi, masyarakat Pariaman mesti mampu mencari solusinya, termasuk dengan produksi minyak tanak.
"Produksi minyak tanak ini bisa dimulai dari rumah, kemudian sampai desa/ kelurahan, dan mungkin inovasi minyak tanak ini, dapat dipakai secara nasional untuk masalah minyak goreng ini," kata Genius lagi. (*)