Demo 11 April di Padang
Jari Tangan Polisi Terluka saat Kawal Aksi Demo, Massa Terobos Kawat Berduri di Gedung DPRD Sumbar
Para mahasiswa berhasil mengajak Ketua DPRD Sumbar, Supardi berdiskusi menyusul negosiasi didampingi pihak kepolisian.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Hanya saja pada pukul 13.30 WIB mahasiswa sempat menarik pagar kawat yang menjadi penghalang mereka untuk masuk ke dalam gedung DPRD Sumbar.
Hanya saja aksi itu tidak berlangsung lama, sebelum akhirnya pagar yang mereka tarik kembali dikembalikan namun dalam kondisi yang sudah rusak.
Melihat kondisi ini pihak kepolisian turun langsung untuk mengamankan aksi ini dan memberikan pengarahan pada massa aksi.
Sebelumnya, Massa aksi yang tergabung dalam aliansi BEM Sumatera Barat (BEM) SB melakukan unjuk rasa di sekitar gedung DPRD Sumbar, Senin (11/4/2022).
Ribuan mahasiswa itu sudah memadati gedung DPRD Sumbar sekitar pukul 12.20 WIB.
Para mahasiswa dari berbagai kampus ini datang bersamaan dari arah Universitas Bung Hatta, Padang.
Saat perjalanan menuju kantor DPRD Sumbar, terdengar para mahasiswa menyanyikan mars dengan diiringi oleh alat musik talempong dan tambuah.
Saat ini ribuan mahasiswa itu berbaris di balik pagar kawat besi yang menahan mereka agar tidak menerobos masuk ke gedung DPRD Sumbar.
Selain pagar kawat besi, terlihat juga puluhan polisi juga sudah menghadang para massa aksi yang saat ini berada di bagian luar gedung.
Hingga pukul 12.46 WIB masih ada massa aksi yang terus berdatangan.
Baca juga: Kapolresta Padang Sebut Ada 6 Perguruan Tinggi Sumbar yang akan Aksi di DPRD Sumbar Siang Ini
Baca juga: Demo 11 April di Padang, Kapolresta Berharap Tidak Terjadi Benturan, Kawal Sejak Lokasi Titik Kumpul
Baca juga: BEM UNP Gabung Aliansi BEM SB Demo 11 April ke DPRD Sumbar, Presma Imam Wahyudi: Gerak Setelah Zuhur
Mereka mengenakan almamater masing-masing kampus, tampak almamater kampus UBH dan UIN Imam Bonjol yang baru berada di bagian luar gedung DPRD Sumbar.
Ribuan mahasiswa ini datang ke kantor DPRD Sumbar untuk menyampaikan aspirasi mereka terikat wacana penundaan Pemilu.
Tak hanya itu, mereka juga mengkritisi isu perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode, kenaikan dan kelangkaan minyak goreng serta BBM dan bahan pokok. (TribunPadang.com/ Rahmat Panji/Rezi Azwar)