Kota Padang Panjang

Musala Muhammad Noer, Tempat Ibadah sekaligus Destinasi Wisata Religi Baru di Padang Panjang

ota Padang Panjang punya banyak objek wisata religi baru, Musala ini diberi nama Muhammad Noer

Editor: Rizka Desri Yusfita
Kominfo Padang Panjang
ota Padang Panjang punya banyak objek wisata religi baru, Musala ini diberi nama Muhammad Noer 

TRIBUNPADANG.COM - Kota Padang Panjang punya banyak objek wisata religi baru, selain Masjid Asasi di Sigando, Islamic Center, Masjid Raya Jihad, serta Masjid Jami' Nurul Huda di Silaing Bawah.

Ada musala baru yang diyakini bakal menjadi tempat ibadah sekaligus destinasi wisata di Padang Panjang.

Musala yang saat ini masih dalam proses pembangunan itu, berdiri kokoh dan indah di Jalan Bagindo Azis Chan, Kelurahan Tanah Hitam, Kecamatan Padang Panjang Barat.

Musala ini diberi nama Muhammad Noer merupakan nama orang tua dari hamba Allah, perantau asal Tanah Hitam di Jakarta yang membangun rumah ibadah ini.

Musala yang dibangun pribadi ini, diperuntukkan sebagai sarana ibadah bagi warga sekitar dan masyarat luas.

Baca juga: Mengenal Arsitektur Masjid Raya Ganting: Bagian Atap Arsitektur Cina, dan Bangunan Khas Asia & Eropa

Baca juga: Arsitektur Masjid Raya Gantiang Khas dari Beragam Negara, Bagian Atap Cina, Desain Bangunan Eropa

Baca juga: Dikunjungi Tim Safari Ramadhan, Masjid Asy-Syifa Yarsi Kota Bukittinggi Dapat Bantuan

Berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 300 meter persegi, keindahan fisik bangunan sudah tampak dari bagian luar.

Bangunan musala dengan dinding bercorak yang didominasi warna putih, dilengkapi kubah dan dua menara, dilihat sekilas, hampir serupa Masjid Al Hakim di tepi Pantai Padang yang bak Taj Mahal di India.

Pembangunan musala itu dibangun sejak pertengahan 2019 lalu, namun sempat terhenti akibat pandemi dikarenakan pekerja yang didatangkan dari Pulau Jawa tidak bisa kembali.

Saat ini, pembangunannya dalam proses finishing. Diperkirakan dalam waktu dekat ini sudah rampung dan akan segera diresmikan.

Afrizul Chandra yang sehari-hari bertindak sebagai koordinator pembangunan sekaligus konseptor pembangunan musala ini, menyebutkan, dari awal pembangunannya, musala ini memakai konsep bangunan yang kokoh.

"Sebagai sarana umum, dari konsep bangunan dan lokasi, kita berharap musala ini nyaman dan ramah bagi lansia," katanya.

Menggunakan konsep hemat listrik dengan mengoptimalkan pencahayaan alami dan sirkulasi udara yang bagus, sehingga tidak perlu memakai pendingin udara.

Ruangan musala berukuran 9 x 7 meter, dengan dua pintu masuk di kiri dan kanan bangunan menggunakan plat cutting yang juga buat sirkulasi udara masuk dan keluar.

"Kita sangat memperhatikan semua kualitas bangunan. Lantai luar yang tidak licin dan dibikin agak miring, menghindari genangan air di lantai. Di samping itu, kita juga menjaga kualitas tempat wudhu' dengan tekanan air yang keluar sama setiap kran,” jelasnya.

Sampai saat ini, proses pembangunannya sudah menelan biaya sekitar Rp 1,8 miliar dan diperkirakan akan menghabiskan biaya sekitar Rp 2 miliar sampai selesai pembangunan nanti.

Dengan bertambahnya satu lagi objek wisata religi ini, semoga semakin menambah keimanan dan ketakwaan masyarakat Padang Panjang. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved