Kota Pariaman
Kota Pariaman Urutan Empat Terbawah IKT 2021 Versi SETARA, Genius Umar: Indeks Toleran Bagaimana?
Wali Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat, Genius Umar tidak ambil pusing menanggapi laporan indeks kota toleran (IKT) tahun 2021 dari SETARA
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Mona Triana
Ikhsan mengatakan, empat variabel dan delapan indikator menjadi alat ukur dalam riset IKT tersebut.
Variabel tersebut ialah regulasi pemerintah kota, tindakan pemerintah, regulasi sosial dan demografi agama.
Kemudian, presentase akhir pengukuran berdasarkan indikatornya ialah mengenai rencana pembangunan (sepuluh persen), kedua kebijakan diskriminatif (20 persen), ketiga peristiwa intoleransi (20 persen), keempat dinamika masyarakat sipil (sepuluh persen), kelima pernyataan publik pemerintah kota (sepuluh persen), keenam, tindakan nyata pemerintah kota (15 persen), ketujuh heterogenitas agama (lima persen) dan terakhir indikator inklusi sosial keagamaan (sepuluh persen).
Ikhsan mengatakan, bahwa pihaknya menjamin validitas data hasil IKT tersebut, karena melakukan tiga teknik riset sekaligus, yaitu triangulasi sumber, hasil self assessment pemerintah-pemerintah kota melalui kuesioner yang disebarkan, serta pertemuan serial para ahli untuk mengkonfirmasi data sementara hasil skor.
Melalui IKT, SETARA kata Ikhsan menemukan faktor-faktor penghambat pemajuan toleransi di Indonesia, baik itu di tatanan masyarakat maupun di level pemerintahan.
Di tatanan sosial kemasyarakatan, empat faktor penghambat itu ialah penyempitan ruang perjumpaan yang diakibatkan oleh segregasi sosial, kemudian rendahnya literasi tentang identitas internal dan eksternal antar warga, ketiga penguatan konservatisme dan penguatan kapasitas koersif warga.
Di tataran pemerintahan, ada tiga faktor utama penghambat pemajuan toleransi, yaitu keberadaan produk hukum yang diskriminatif, kapasitas aparatur negara, dan penegakan hukum.
Terakhir Ikhsan menjelaskan, indeks tersebut merupakan hasil pengukuran untuk mempromosikan praktik-praktik toleransi semua kota di Indonesia. (*)