Ramadhan 2022

MUI Padang Imbau Masyarakat, Lakukan Mandi Balimau di Rumah Masih-masing

Sampai sejauh ini tradisi; Mandi Balimau menjelang Ramadhan di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) masih berlanjut.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Emil Mahmud
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Ilustrasi: Personel Polsek Koto Tangah saat membubarkan warga yang mandi balimau di Bendungan Koto Tuo, Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (12/4/2021). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sampai sejauh ini tradisi; Mandi Balimau menjelang Ramadhan di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) masih berlanjut.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Padang mengimbau masyarakat untuk dapat melakukan Mandi Balimau di rumah masing-masing.

Hal ini disampaikan Ketua MUI Padang, Japeri Jarab mengingat bulan Ramadhan 1443 H sudah semakin dekat.

"Kepada setiap masyarakat Kota Padang kami himbau lebih baik untuk melaksanakan balimau ini di rumah masing-masing saja," terang Japeri Jarab , agar masyarakat bisa mendapatkan manfaatnya.

Japeri Jarab juga menjelaskan bahwa tradisi mandi balimau sudah ada sejak zaman kakek nenek masyarakat Minangkabau.

"Hanya saja dulu kenapa banyak yang balimau ke tempat pemandian seperti sungai, karena dulu tidak ada kamar mandi di rumah. Maka dari itu orang-orang pergi mandinya ke sungai," ucap Japeri Jarab.

Baca juga: Lokasi Mandi Balimau di Padang Diawasi Satpol PP, Lubuk Minturun, Batang Arau hingga Batang Kuranji

Petugas Satpol PP Padang pada saat meminta remaja yang masih berenang di Bendungan Koto Tuo, Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (23/4/2020).
Petugas Satpol PP Padang pada saat meminta remaja yang masih berenang di Bendungan Koto Tuo, Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (23/4/2020). (TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR)

Baca juga: POPULER Padang: Tabrakan Kereta Api vs Truk, Lokasi Mandi Balimau di Padang Diawasi Satpol PP

Mengingat situasi kondisi saat ini sudah berbeda, sehingga masyarakat bisa melakukan Mandi Balimau di rumah masing-masing.

Hingga kini menurutnya, dalam tradisi ini harus ditinjau manfaat dan mudaratnya bagi masyarakat. 

Karenanya, imbuh Jeperi Jarab akan jauh lebih baik balimau dilakukan di rumah sendiri.

"Karena memang dampak negatif dari balimau di luar, jauh lebih banyak dibandingkan dampak positifnya."

"Apalagi sekarang banyak remaja yang pergi mandi-mandi dengan pasangan yang bukan suami atau istrinya, ini kan sudah melanggar agama bahkan juga melanggar adat," jelas Japeri Jarab.(TribunPadang.com/Rahmat Panji)

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved