Kegiatan Mandi Balimau Tahun 2022 di Kota Padang, Tim SAR Siaga di Aliran Sungai, dan Kawasan Pantai

TRIBUNPADANG/POM, PADANG --  Petugas Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang akan bersiaga menjaga kegiatan masyarakat menjelang bulan suci Ramadhan, Rabu (30/3/2022).

Diasanya masyarakat menyempatkan waktu satu hari sebelum masuknya bulan suci Ramadhan ke lokasi pemandian.

Lokasi pemandian yang ada di Kota Padang akan ramai dikunjungi masyarakat dengan mengajak anggota keluarga masing-masing.

Agar tidak ada terjadi hal yang tidak diinginkan, tim SAR akan bersiaga di kawasan aliran sungai dan kawasan pantai.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Asnedi, menjawab wartawan, Rabu siang.

"Pengawasan lokasi yang akan dikunjungi masyarakat seperti pemandian nanti pada saat satu hari sebelum puasa," kata Asnedi.

Kata dia, pengawasan ini dilakukan melihat tradisi yang berulang setiap tahunnya.

"Kegiatan (Mandi) Balimau sebelum masuknya bulan suci Ramadhan," katanya.

Kata dia, pengawasan ini akan dilakukan pada sore hari guna mengantisipasi adanya masyarakat tenggelam atau hanyut.

"Karena biasanya setiap tahunnya kita melakukan pengawasan pada sore harinya," katanya.

Hal itu untuk mengantisipasi adanya masyarakat tenggelam atau hanyut.

"Nantinya satu minggu sebelum lebaran akan ada lagi siaga khusus," katanya.

Ia menjelaskan, siaga khusus pada saat lebaran nanti akan dilaksanakan sampai tujuh hari setelah lebaran.

Baca juga: Pasca Penerapan Kebijakan Pengisian BBM Solar, Antrean Panjang Masih Terjadi di SPBU Taruko Padang

 Manfaat dan Muharat

Sampai sejauh ini tradisi; Mandi Balimau menjelang Ramadhan di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) masih berlanjut.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Padang mengimbau masyarakat untuk dapat melakukan Mandi Balimau di rumah masing-masing.

Hal ini disampaikan Ketua MUI Padang, Japeri Jarab mengingat bulan Ramadhan 1443 H sudah semakin dekat.

"Kepada setiap masyarakat Kota Padang kami himbau lebih baik untuk melaksanakan balimau ini di rumah masing-masing saja," terang Japeri Jarab , agar masyarakat bisa mendapatkan manfaatnya.

Japeri Jarab juga menjelaskan bahwa tradisi mandi balimau sudah ada sejak zaman kakek nenek masyarakat Minangkabau.

"Hanya saja dulu kenapa banyak yang balimau ke tempat pemandian seperti sungai, karena dulu tidak ada kamar mandi di rumah. Maka dari itu orang-orang pergi mandinya ke sungai," ucap Japeri Jarab.

PP Mengingat situasi kondisi saat ini sudah berbeda, sehingga masyarakat bisa melakukan Mandi Balimau di rumah masing-masing.

Hingga kini menurutnya, dalam tradisi ini harus ditinjau manfaat dan mudaratnya bagi masyarakat.  Karenanya, imbuh Jeperi Jarab akan jauh lebih baik balimau dilakukan di rumah sendiri. Panji)