Kabupaten Padang Pariaman
Bupati Suhatri Bur: Sebagai Intelektual, ISNU Harus Aktif Wujudkan Padang Pariaman Berjaya
Rapat Kerja (Raker) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Cabang Kabupaten Padang Pariaman, pada Minggu (27/3) bertempat di Hall IKK (Ibu Kota Kabupaten).
TRIBUNPADANG.COM - Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Padang Pariaman memiliki peran penting dalam membentengi umat dari masuknya paham keagamaan yang memandang kritis terhadap tradisi dan amaliah beragama di tengah masyarakat.
Sebagai intelektual NU, ISNU tidak saja berada di menara gading kampus, tapi juga terjun ke tengah masyarakat dalam memberikan pemahaman keagamaan yang selama sudah dijalankan umat.
Sekaitan dengan itu, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, berkesempatan menghadiri sekaligus membuka secara resmi Rapat Kerja (Raker) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Cabang Kabupaten Padang Pariaman, pada Minggu (27/3) bertempat di Hall IKK (Ibu Kota Kabupaten) di Nagari Parik Malintang Kecamatan Anam Lingkuang.
Kegiatan yang memanfaatkan momen menyambut bulan suci Ramadhan itu, mengusung tema “Mengukuhkan Eksistensi NU dan Membangun Kolaborasi Menuju Padang Pariaman Berjaya”.
Baca juga: Hadiri Seminar Kebangsaan, Suhatri Bur: Pendidikan Politik Mengandung Makna dan Mempertajam Nalar
Baca juga: Kalaksa BPBD Padang Pariaman Paparkan Knowledge Sharing, Penanganan Infrastruktur Terdampak Bencana
Baca juga: Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur Raih Anugerah Sahabat Pers Indonesia dari SMSI
Dalam sambutannya, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur menyambut baik diadakannya Raker ISNU Padang Pariaman.
Menurutnya, penguatan yang dilakukan ISNU Padang Pariaman ini, sejalan dengan visi Pemerintah Darah yang mewujudkan Padang Padang Berjaya. Yang sejalan dengan salah satu kata kuncinya yakni Padang Pariaman yang Religius.
“ISNU sebagai kaum intelektual NU, tentu sangat diharapkan berperan aktif memberikan ide dan sarannya dalam membangun Kabupaten Padang Pariaman."
"Dukungan semua pihak dalam menyukseskan pembangunan, sangatlah penting. Walaupun misalnya, bupatinya hebat, pintar dan cerdas, tapi kalau jalan sendiri tanpa dukungan masyarakat, tentu tidak akan pernah berhasil dalam membangun daerah."
"Karena itu, ISNU harus berperan aktif dalam mewujudkan Padang Pariaman Berjaya,” kata Suhatri Bur, mantan Bendahara PC Nahdlatul Ulama Kabupaten Padang Pariaman ini.
Pada sesi penyampaian materi, Pengurus ISNU Padang Pariaman Rasman dalam paparannya menjelaskan ISNU sebagai intelektual kampus, harus berpikir lurus dalam melihat permasalahan yang ada di tengah masyarakat.
Tidak mudah menyalahkan pihak lain tanpa mendalami apa dan bagaimana sesuatu itu terjadi.
“Ibarat mengaji di pondok pesantren, harus dilihat dari ilmu mantik, nahwu, hadis, tafsir, tasawuf, bayan dan seterusnya. Sehingga menerima sesuatu pernyataan atau informasi, tidak mudah menyalahkan orang lain,” kata Rasman.
Dikatakannya, Padang Pariaman yang banyak memiliki pondok pesantren, melahirkan tuanku yang telah mempelajari kitab-kitab kuning minimal 7 tahun, sehingga menguasai berbagai ilmu dalam memahami agama Islam.
“Sehingga Padang Pariaman masih belum separah daerah lain, yang sudah dimasuki pemahaman agama yang suka menyalah-nyalahkan tradisi sebagaimana sudah dijalankan selama ini," ujar Rasman.
Hal senada, juga diungkapkan Armaidi Tanjung, eksistensi ISNU Padang Pariaman dengan adanya Raker dan melibatkan berbagai pihak, merupakan langkah maju dalam membentengi umat dari kelompok yang selalu menyalahkan kegiatan yasinan, tahlilan, ziarah, shalawatan dan mauludan.