Dies Natalis Ke 40 Fakultas Ilmu Budaya Unand, Insanul Kamil: Semoga Terus Stabil dan Matang
Melalui Dies Natalis ke 40 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas (Unand) dan Lustrum ke 8, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Insanul Kami
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji
TRIBUNPADANG COM, PADANG - Melalui Dies Natalis ke 40 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas (Unand) dan Lustrum ke 8, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Insanul Kamil berharap di usia 40 tahun ini bisa membuat FIB Stabil dan Matang, Senin (7/3/2022).
Acara Dies Natalis yang berlangsung sejak pukul 08.00 WIB ini dibuka dengan sambutan Dekan FIB Herwandi, setelah itu ada orasi ilmiah dari Kemenparekraf Sandiaga Salahuddin Uno tentang pengembangan warisan budaya industri kreatif.
Pada acara ini rekator Unand yang diwakili Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan Insanul Kamil berharap pada dies natalis ke 40 FIB ini, nantinya FIB bisa lebih matang dan stabil.
Baca juga: Dies Natalis ke-40 FIB Unand, Luncurkan Anugerah Kebudayaan hingga Bakal Tampilkan 40 Judul Buku
Baca juga: FIB Unand Ajukan Program Studi Sastra Indonesia, dan Sastra Jepang untuk Berakreditasi Internasional
"Usia 40 tahun ini diartikan sebagai kondisi yang menunjukan kestabilan dan kematangan, tentu harapan yang sama juga ditujukan pada FIB Unand," kata Insanul Kamil.
Terlebih saat ini FIB Unand hendak menapaki langkah dalam upaya mencapai visi untuk menjadi fakultas terkemuka dan bermartabat dalam bidang sastra, budaya dan sejarah di tingkat internasional pada tahun 2028.
Baca juga: Unand Gelar Wisuda Tatap Muka, Rektor : Jaga Integritas, dan Nama Baik Almamater
Baca juga: Pengamat Administrasi Publik Unand : SE Disdikbud Padang Bersifat, Imbauan, dan tidak Ada Sanksi
Dalam sambutan itu Insanul Kamil berharap FIB yang dulu bernama Fakultas Sastra ini mampu mewujudkan cita-cita tersebut secara bertahap, seperti pertumbuhan yang selama ini ditunjukan oleh FIB selama 40 tahun terakhir.
"Semoga upaya dan cita-cita tersebut juga diikuti oleh fakultas lain di Unand, karena FIB sudah mengambil posisi dan memimpin dalam indikator kinerja," terangnya.
Hal itu terlihat dalam konteks buku, Hak Kekayaan Intelektual (Haki), tulisan dan prestasi lain dari mahasiswa dan dosen FIB.
Baca juga: 10 Bulan Kursi Wawako Padang Kosong, Pengamat Politik Unand Asrinaldi : PAN dan PKS Sama-sama Berhak
Baca juga: Simak Syarat dan Jadwal Pelaksanaan SNMPTN Unand 2022, Siapkan Nilai Akademik dan Prestasi Lainnya
Bahkan mozaik di Unand sendiri paling dominan banyak diwarnai oleh FIB Unand, semangat untuk terus maju dan berkembang dari FIB ini tentu harus diapresiasi bersama.
"Bahkan dalam usia ke 40 ini, FIB Unand menyumbangkan 20 buku yang ditulis oleh dosen dan mahasiswa, ini merupakan bukti nyata yang diberikan FIB pada Unand untuk meningkatkan universitas secara umum," jelasnya saat memberi sambutan.
Terlebih per 31 Agustus 2021 dengan terbitnya Perpres nomor 95 tahun 2021 tentang penetapan Unand sebagai Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN BH), semoga penetapan itu mampu memacu semua pertumbuhan.
Baca juga: Kondisi Angkot Padang Jurusan Kampus Unand dan Pikap Gran Max Setelah Tabrakan di Jalan By Pass
Baca juga: Omicron Masuk Sumbar, Kepala Lab FK Unand Andani Minta Pemda Tingkatkan Kewaspadaan
"Semoga pertumbuhan Unand bisa meningkat secara signifikan dan berdampak pada kemajuan FIB Unand," bebernya.
Mengusung tema membangun keindonesiaan melalui inovasi dan pengembangan khazanah bahasa, sastra, sejarah dan budaya di era digital, menurut Insanul Kamil tema yang menyangkut era digital ini ditandai oleh revolusi industri 4.0.
"Sesuai dengan tema dan pertanyaan dekan FIB tadi apakah keindonesiaan ini akan hilang dengan adanya era digital. Lalu apakah identitas keindonesiaan ini akan hilang," tanya Insanul Kamil.
Baca juga: 15 Kasus Omicron Ditemukan Serentak di Sumbar, Kepala Lab FK Unand: Pelaku Perjalanan dari Jakarta
Baca juga: Pemkab Dharmasraya dan FIB Unand Jajaki Kerja Sama, Targetkan Pemajuan, dan Pelestarian Budaya lokal
Menurutnya identitas keindonesiaan ini jangan pernah hilang dengan adanya kemajuan zaman di bidang teknologi ini.
"Jangan pernah hilang keindonesiaan kita, semua aspek kehidupan kita dan serta cara kita hidup, meski saat ini sudah banyak diintervensi oleh teknologi digital," terangnya.
Insanul Kamil berharap semoga FIB Unand semakin berjaya di masa depan. (*)