Gempa Guncang Pasaman Barat
Pencarian 4 Korban Longsor di Malampah Pasaman Dilakukan Manual, Petugas Pakai Sekop hingga Kayu
Hingga sore ini, petugas belum menemukan tanda-tanda empat orang korban lainnya yang diduga masih tertimbun longsor
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: afrizal
Laporan Reporter TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN- Kepala Seksi Operasional Basarnas Padang, Octavianto mengungkapkan, pencarian korban tertimbun longsor di Nagari Malampah Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat telah memasuki hari ke sepuluh.
Oktavianto mengatakan, pada hari Minggu (6/3/2022) hingga pukul 15.00 WIB, tim gabungan pencarian masih berjibaku mencari empat orang warga yang diduga masih tertimbun longsor.
"Hingga sore ini, petugas belum menemukan tanda-tanda empat orang korban lainnya yang diduga masih tertimbun longsor," kata dia.
Baca juga: Longsor Masih Tutup Akses Jalan Kajai ke Talu di Pasaman Barat, Sepeda Motor pun Sulit Lewat
Baca juga: Masuk Hari ke-10, Jika tak Ada Tanda-tanda, Tim SAR akan Hentikan Pencarian Korban Longsor Pasaman
Adapun kata dia, hari ini, pencarian empat orang korban yang diduga masih tertimbun longsor itu akan dihentikan pada pukul 18.00 WIB.
Octavianto membeberkan sejumlah kendala yang dirasakan petugas dalam pencarian korban, seperti luasnya lokasi pencarian.
"Luas banget, sampai 6.000 meter persegi," papar dia.
Selain itu, karena akses lokasi yang kurang memadai, alat berat tidak sampai ke lokasi longsor.
Sedangkan kata dia, petugas dari tim gabungan Basarnas, TNI, Polri dan relawan, serta masyarakat melakukan pencarian secara manual.
"Pencarian secara manual, yaitu dengan menggunakan tangan, sekop, kayu dan lainnya," kata Octa.
Baca juga: Janji kepada KK yang Kehilangan Rumah akibat Gempa, Wagub Audy: Akan Kami Bangun Secara Bertahap
Baca juga: POPULER Sumbar Sidang Paripurna DPRD Sumbar Diskors, dan Pengungsi Korban Gempa Diserang Flu & Batuk
Ia melanjutkan, selama sepuluh hari pencarian, sejumlah tantangan juga dihadapi petugas, yakni saat terjadinya hujan dan adanya gempa susulan.
"Tiap ada hujan dan gempa susulan, ada longsor di daerah puncak. Tiap getaran ada longsor, dan bunyi seperti gemuruh besar," imbuhnya.
Diketahui sebelumnya, empat orang diduga tertimbun longsor belum kunjung ditemukan, sementara dua orang lainnya sudah ditemukan tim gabungan.
Dua orang korban telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, yakni Rodi (32) dan Suar (56).
Rodi (32) ditemukan pada Sabtu (26/2/2022) dan Suar (56) ditemukan petugas pada hari Rabu (2/3/2022) lalu.
Terakhir kata Octa, empat orang korban yang belum ditemukan dan diduga masih tertimbun material longsor ialah Manir (50), Safar (49), Sendri (32), dan Upiak Madan (27).(*)