Gempa Guncang Pasaman Barat

Masuk Hari ke-10, Jika tak Ada Tanda-tanda, Tim SAR akan Hentikan Pencarian Korban Longsor Pasaman

Pencarian korban hilang karena longsor di Malampah, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) memasuki hari kesepuluh, Minggu (6/3/2022).

Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM/WAHYU BAHAR
Tim gabungan Basarnas dan pihak lainnya saat melakukan pencarian korban tertimbun longsor di Nagari Malampah Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman pada hari Senin (28/2/2022). 

Laporan reporter TribunPadang.com, Muhammad Fuadi Zikri

TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN - Pencarian korban hilang karena longsor di Malampah, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) memasuki hari kesepuluh, Minggu (6/3/2022).

Hingga hari kesepuluh ini, pencarian empat dari enam korban yang hilang masih belum membuahkan hasil.

Sebelumnya, dua orang korban telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Sabtu (26/2/2022) dan Rabu (2/3/2022) lalu.

Baca juga: Korban Tertimbun Longsor Pasaman Ditemukan Lagi, Terkubur Material Kayu dan Tanah Sedalam 2 Meter

Baca juga: Tim SAR Gabungan Masih Lakukan Pencarian Korban Longsor Malampah Pasaman, Fokus di Tiga Titik

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang, Asnedi menyebut akan menghentikan proses pencarian pada hari kesepuluh ini.

"Kalau tidak ada tanda-tanda akan kita tutup (hentikan) sore ini," ungkapnya dihubungi TribunPadang.com, Minggu (6/3/2022) siang.

Asnedi mengatakan, hingga siang ini tim pencarian dan pertolongan atau Search and Rescue (SAR) gabungan masih berada di lapangan untuk mencari keberadaan korban.

"Sampai sekarang masih nihil," katanya.

Perlu diketahui, pencarian terhadap korban telah diperpanjang selama tiga hari sejak Kamis (3/3/2022) lalu.

Pencarian diperpanjang berdasarkan permintaan dari Bupati Pasaman Benny Utama serta berdasarkan hasil evaluasi tim pencarian dan pertolongan di lapangan.

Selama proses pencarian, Asnedi mengungkapkan beberapa kendala, seperti luasnya area pencarian dan dalamnya material longsor.

Kemudian alat berat yang tak bisa memasuki lokasi dan alat detektor yang tak dapat berfungsi maksimal karena material longsor mencapai 10 meter.

Selanjutnya adanya penambahan sedimen atau material longsor saat hujan mengguyur. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved