Gempa Guncang Pasaman Barat
Saksikan Warga Berhamburan di Kawasan Pasar Raya, Petugas Satpam Sibuk, Amankan Kunjungan Mendag RI
Sibuk mengawasi pasar saat kedatangan Menteri Perdagangan Satpam kawasan Pasar Raya Padang tidak rasakan gempa berkekuatan 5,2 dan 6,2 SR, Jumat (25/2
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sibuk mengawasi pasar saat kedatangan Menteri Perdagangan Satpam kawasan Pasar Raya Padang tidak rasakan gempa berkekuatan 5,2 dan 6,2 SR, Jumat (25/2/2022).
Pasar Raya Padang sebenarnya baru saja menerima kunjungan dari Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi yang meninjau harga minyak goreng di kawasan Pasar Raya Padang, Jumat (25/2/2022).
Sesaat setelah Muhammad Luthfi meninggalkan kawasan pasar raya hanya berselang 10 menit gempa berkekuatan, yang dimutkahirkan jadi 6,1 SR itu terjadi.
Satpam kawasan pasar raya Suhandri mengaku tidak merasakan betul getaran saat gempa saat berada di Pasar Raya Padang tersebut.
"Saya tadi masih sibuk mengawasi keberangkatan menteri perdagangan beserta rombongan," kata Suhandri.
Akibat kesibukan itu ia tidak merasakan sama sekali getaran gempa dan hanya melihat pedagang dan pengunjung berlarian keluar gedung.
Kendati demikian menurutnya suasana di Pasar Raya sudah kembali normal, para pedagang juga sudah berjualan seperti biasa.
Pantauan TribunPadang.com, pukul 10.00 WIB pengunjung terus berdatangan ke kawasan pasar raya Padang dan kondisi pasar raya juga sudah mulai normal.
Baca juga: UPDATE Korban Gempa Pasaman Barat di Puskesmas Ladang Panjang, 4 Orang Meninggal Dunia
Jatuh Korban di Pasaman Barat
Dilansir TribunPadang.com, sementara itu warga dilaporkan luka-luka akibat gempa di Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (25/2/2022).
Gempa ini terjadi sekitar pukul 08.35 WIB dan ada gempa susulan yang dirasakan oleh masyarakat.
Akibatnya membuat rumah, fasilitas umum, dan lainnya mengalami dampak terhadap gempa ini.
Muhammad Bona Fatwa selaku Camat Kinali mengatakan bahwa gempa dirasakan cukup kuat.
"Pasca gempa memang ada beberapa rumah warga, fasilitas pemerintah, dan fasilitas umum yang rusak akibat gempa," kata Muhammad Bona fatwa.
Ia menjelaskan, pada saat gempa terjadi kepanikan melanda masyarakat yang tinggal di Kecamatan Kinali.