Harga Minyak Goreng di Sijunjung
Update Harga Minyak Goreng di Sijunjung Naik Lagi, Pedagang Pasar Sijunjung Jual Rp 18.000 Per Liter
Jelang sebulan ditetapkannya harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng terbaru oleh Kemtrian Perdagangan, pedagang Pasar Sijunjung, Nagari Sijunjung,
TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Jelang sebulan ditetapkannya harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng terbaru oleh Kementerian Perdagangan, pedagang Pasar Sijunjung, Nagari Sijunjung, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), kembali menjual minyak goreng dengan harga berbeda.
Seorang pedagang Pasar Sijunjung, Santi (24) mengaku menjual minyak goreng kemasan dengan harga Rp 18.000 per liter dan untuk minyak goreng curah seharga Rp 16.000 per kilogram/Kg.
"Harga minyak goreng kembali naik karena memang modal yang kami dapatkan dari grosir juga naik," ungkap Santi kepada TribunPadang.com, Senin (21/2/2022).
Ia menjelaskan, kenaikan tersebut sudah terjadi dua minggu belakangan.
Senada, pedagang Pasar Sijunjung Lainnya, Novia (45) menyebut slain harga modal yang tinggi, untuk mendapatkan stok minyak goreng untuk dijual juga sulit.
"Harga minyak goreng sekarang tidak menentu, karena memang stok minyak tersebut sudah untuk diperoleh," sebut Novia.
Baca juga: Minyak Goreng Langka, Pedagang Pasar Raya Padang: Sekarang Stok Sedikit, Harga tak Menentu

Baca juga: Alasan Pedagang Pasar Tradisional Bukittinggi Masih Jual Minyak Goreng Mulai Harga Rp 16 Ribu/Liter
Kata Novia, pada saat penetapan HET terbaru minyak goreng oleh Kementerian Perdagangan, Selasa (1/2/2022) lalu, harga minyak goreng mulai turun.
"Sempat turun sebentar, setelah itu stok kosong, lalu setalah ada stok baru, harga minyak goreng kembali naik," tuturnya.
Dikatakannya, walaupun ada uang untuk membeli, tetapi stok minyak goreng tersebut yang tidak ada.
Novia berharap, harga minyak goreng kedepannya bisa kembali turun, karena minyak goreng merupakan kebutuhan pokok dari masyarakat.
"Walapun tidak bisa turun dengan cepat, setidaknya stok minyak goreng tidak langka, karena banyak masyarakat yang membeli," tutup Novia.(*)