Populer Sumbar Warga Jambi Tewas Tabrakan di Dharmasraya, Harga Minyak Goreng Masih Tinggi
Simak berita populer Sumatera Barat di TribunPadang.com 24 jam terakhir.Ada berita warga Jambi tewas tabrakan di Dharmasraya dan viral video pria
TRIBUNPADANG.COM- Simak berita populer Sumatera Barat di TribunPadang.com 24 jam terakhir.
Ada berita warga Jambi tewas tabrakan di Dharmasraya dan viral video pria marah-marah di sekolah adiknya di Solok.
Selain itu juga ada berita harga minyak goreng di pasar tradisional Bukittinggi masih tinggi.
1. Warga Jambi Tewas Tabrakan di Dharmasraya
Seorang pengendara motor meninggal dunia seusai terlibat kecelakaan di Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar).
Insiden nahas itu dialami oleh seorang pemuda bernama Zulfikar, warga Tanah Tumbuh, Kecamatan Tanah Tumbuh, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.
Kasat Lantas Polres Dharmasraya, Iptu Sayyid Malik Ibrahim mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (18/2/2022) kemarin, sekitar pukul 15.50 WIB.
Kecelakaan itu tepatnya terjadi di Jalan Lintas Sumatra, Jorong Parit Baru, Kenagarian Koto Baru, Kecamatan Koto Baru, Dharmasraya.
"Korban meninggal dunia di Puskesmas Koto Baru," ujar Sayyid kepada TribunPadang.com, Sabtu (19/2/2022) pagi.
Ia menjelaskan, ketika itu korban mengendarai motor bernomor polisi BH 5216 UO yang datang dari arah Kabupaten Bungo menuju Kota Padang dengan kecepatan sedang.
Setiba di lokasi, korban yang berkendaraan agak ke tengah bertabrakan dengan minibus BA 1657 BV yang datang dari arah berlawanan.
"Mini bus ini dikendarai oleh Al Rafis. Dari keterangannya, dia terkejut melihat korban berada di tengah badan jalan, karena sudah dekat dia tidak bisa menghindar," terang Sayyid.
Ia melanjutkan, akibat tabrakan itu korban mengalami luka berat di bagian kepala dan sempat mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Koto Baru.
Sementara itu, pengendara minibus dalam keadaan selamat tanpa luka.
Untuk kendaraan korban dan minibus sendiri sama-sama mengalami kerusakan parah di bagian depan.
Sejauh ini, Sayyid menambahkan, pihaknya telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian dan mengamankan kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan. (*)
Baca juga: Mengenal Tenun Unggan, Produk Unggulan Kabupaten Sijunjung yang Berasal dari Nagari Unggan
Baca juga: Wakil Bupati Dharmasraya Meninggal Dunia, Tokoh yang Sarat Pengalaman Tingkat Nasional
2. Viral Video Pria Marah-Marah di Sekolah Adiknya di Solok
Viral video seorang pria marah-marah di sebuah sekolah di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Dalam video viral, pria yang marah-marah diketahui sebagai kakak seorang siswi di sekolah tersebut.
Video ini bahkan viral di akun @lambe_turah, setelah diposting oleh akun TikTok @Suthan Pamenan.
Dalam video klarifikasinya, diketahui bahwa pria ini bernama Untung.
Untung sempat cekcok dengan guru yang ada di sekolah adiknya yang diduga mendapat perlakuan tidak menyenangkan.
Ia mempertanyakan kenapa guru tidak mengetahui adiknya terkena bully di ruangan kelas lantai dua.
"Apa guna kalian di sini, makan gaji buta," kata Untung kepada guru dalam video yang viral saat mendatangi sekolah adiknya.
Dalam video ini sang pria juga merekam adiknya yang disebut dibully tapi dia yang dikeluarkan dari sekolah.
"Ini adek saya, Dia yang dibully tapi dia yang dikeluarkan dari sekolah," katanya.
Selain guru perempuan, pria ini juga terlihat cekcok dengan guru pria yang berbaju putih.
Video viral ini terjadi di SMK Budi Mulia yang beralamat di Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Kepala SMK Budi Mulia Solok, Irtitis, mengatakan peristiwa dalam video viral ini ini terjadi pada Rabu (16/2/2022).
Dia membantah adanya aksi perundungan di sekolah.
Kepala SMK Budi Mulia Solok juga membantah telah mengeluarkan siswa yang disebut dalam video itu.
"Siswa ini masih menjadi siswa kami dan masih terdaftar. Kami belum pernah mengeluarkan anak, kecuali anak itu yang ingin keluar," kata Irtitis.
Irtitis mengaku juga sudah melihat video yang viral di TikTok tersebut setelah dikirimkan kepadanya.
"Saya sudah 36 tahun menjadi guru, dan tidak pernah saya sangka kejadiannya seperti ini. Mungkin itulah kenangan saya," katanya.
Irtitis menceritakan guru laki-laki yang sempat cekcok dengan Untung bernama Bapak Adri.
Sementara guru perempuan adalah Ibu Irma.
Siswi yang menjadi adik pria perekam video ini inisial S.
Permasalahan ini bermula dari adanya pertengkaran di kelas antara S dan seorang siswa laki-laki inisial N.
Kedua siswa ini berada dalam kelas yang sama yaitu kelas XII Akuntansi di lantai dua.
Pada hari kejadian, Rabu (16/2/2022), siswa yang hadir di kelas tersebut sekitar 10 orang karena ada yang sakit dan belajar di rumah.
Sekitar pukul 11.00 WIB, terjadi pergantian mata pelajaran, Matematika.
Namun, saat itu guru Matematika tidak ada di sekolah karena ada kegiatan di SMK Gunung Talang bersama dirinya menyusun soal bersama untuk ujian kelas XII.
Sebagai ganti, ditinggalkan tugas melalui Ibu Irma yang saat itu sedang piket.
Setelah tugas diberikan kepada siswa kelas XII, Ibu Irma kembali ke meja piketnya.
"Ruangan kelas XII ini berada di lantai dua dan meja piket ada di bawah. Sekitar pukul 11.15 WIB, lalu ada suara keributan dari kelas yang ada di lantai dua," katanya.
Selanjutnya Ibu Irma ini mendatangi kelas yang ribut tersebut.
Sesampai di dalam kelas ditanyakan apa yang sedang terjadi.
"Ternyata anak kita ini bertengkar. Siswi bernama S ini mengatakan ada siswa laki-laki ribut saat ia sedang sakit kepala," katanya.
Ia mengatakan, penyebab siswa ribut karena tidak adanya guru dan hanya diberikan tugas untuk dikerjakan.
"Dikarenakan pada saat itu tidak ada guru, jadi anak-anak ini heboh karena sedang bercerita. Namun, anak-anak ini tidak ada membicarakan S ini," katanya.
Ia menyebutkan, S marahnya hanya ke teman kelas laki-lakinya bernama N.
Siswa bernama N pun ini merasa kurang senang dan tidak ingin melawan S karena seorang perempuan.
Namun S ini terus berkata kasar kepada N pada saat kejadian.
"Sempat juga N ini mendapat luka karena dicakar oleh S," katanya.
Irtitis menerangkan bahwa siswa yang bernama N, berdasarkan keterangan yang didapat tidak melakukan perlawanan terhadap S.
"S ini tidak ada luka atau tergores. Akhirnya diselesaikan oleh Ibu Irma ini di dalam kantor," ujarnya.
Permasalahan ini dikatakan sudah selesai karena keduanya sudah didamaikan oleh guru bernama Ibu Irma.
"Akhirnya diminta kembali ke dalam kelasnya. Sekitar pukul 11.30 WIB, datang abang S ini bersama dengan kakak perempuannya," katanya.
Kakak perempuannya langsung menemui N di ruangan kelas lantai dua. Sedangkan kakak laki-lakinya menemui Ibu Irma.
"Bahkan menunjuk Ibu Irma dengan tangan kirinya sehingga diminta untuk bersikap sopan. Barulah datang operator sekolah kami karena tidak tega melihat seorang guru ditunjuk-tunjuk," katanya.
Pada saat itu, Irtitis menjelaskan bahwa kakak laki-laki S ini bersikeras adiknya telah menjadi korban bully.
"Sampai dikatakan makan gaji buta. Sedangkan Ibu Irma ini hanya meminta abangnya ini untuk berbahasa yang sopan," katanya.
Irtitis pun akhirnya dihubungi guru di sekolah melalui telepon bahwasanya ada pertengkaran siswa di sekolah.
Irtitis mengira pada saat itu permasalahannya sudah selesai karena kakak laki-lakinya sudah membawa adiknya pulang.
Namun, ternyata dilaporkan ke pihak kepolisian dari Polsek Kubung.
"Pada Kamis (17/2/2022), kami kira sudah selesai dan kami sibuk melakukan vaksinasi untuk anak-anak. Pada Jumat (18/2/2022) tepatnya pada pagi hari datang Polsek Kubung bercerita bahwa siswanya datang melapor karena menjadi korban bully," katanya.
Berdasarkan keterangan yang di ia dapatkan, laporan itu tidak bisa diproses lebih lanjut karena tidak ditemukan unsur kriminalnya atau tindak pidananya.
Akhirnya permasalahan ini dikembalikan kepada sekolah oleh Polsek Kubung untuk diselesaikan.
"Saya sudah bertanya kepada S ini, ia mengatakan ingin keluar dari sekolah. Kalau ingin keluar harus ada surat pengunduran diri," katanya.
Ia pun mengingatkan S terkait ujian yang sudah di depan mata. Apakah sudah ada sekolah yang akan ditujunya bila keluar.
"Akhirnya saya nasehati bahwa dirinya sudah kelas XII dan pada tanggal 21 Februari 2022 ini sudah ada ujian Tengah Semester. Selanjutnya masih banyak ujian-ujian lain," katanya.
Ia mengaku menyayangkan jika harus keluar dari sekolah yang sebentar lagi akan ujian akhir dan tamat.
Total siswa di sekolahnya hanya sampai 100 orang. Mulai sejak pandemi sekolahnya tidak ada memaksakan untuk datang ke sekolah.
"Kalau ada yang demam, kami minta untuk istirahat di rumah. Kami sayang dengan siswa ini, bahkan dia sebentar lagi akan tamat," katanya.
Ia akan dengan tangan terbuka dan lapang dada jika diadakan pertemuan kembali membahas permasalahan ini.
"Karena kami tidak ada rasa benci kepada siswa, sayang kan dia sebentar lagi ujian," katanya.(*)
Baca juga: Menikmati Pemandangan Hamparan Sawah Solok yang Menyegarkan Mata, Bisa Jadi Destinasi Akhir Pekan
3. Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Bukittinggi Masih Tinggi
Harga minyak goreng di pasar tradisional di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat masih relatif tinggi, Sabtu (19/2/2022).
Baik minyak goreng kemasan maupun minyak goreng curah dijual di atas harga yang telah ditetapkan pemerintah.
Diketahui, hari ini masuk pekan ketiga sejak pemerintah pusat menetapkan harga baru minyak goreng yang mulai berlaku 1 Februari 2022 lalu.
Ada tiga harga yang ditetapkan pemerintah sesuai dengan jenis minyak goreng.
Minyak goreng curah dipatok Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan biasa Rp13.500, dan kemasan premium Rp14.000 per liter.
Salah seorang pedagang di Pasar Aur Kuning, Doni mengatakan, kini ia menjual minyak goreng kemasan seharga Rp16.000 per liter.
Sementara minyak goreng curah ia jual seharga Rp15.000 per liter.
"Karena harga modal dari agennya kita bisa menjual segitu," ujarnya kepada TribunPadang.com, Sabtu (12/2/2022).
Pedagang lainnya, Yanti juga menyampaikan hal yang serupa.
"Kalau kemasan, paling murah saya jual Rp16.000 per liter, paling mahal Rp18.000 per liter," ungkapnya ditemui terpisah.
Ia menjelaskan, harga yang tinggi ia jual karena sebagian masih ada stok lama dan dicampur dengan stok baru.
Hal itu dilakukannya untuk mengembalikan modal lama lantaran tak ada penggantian modal dari pemerintah ataupun distributor.
"Ini tergantung mereknya juga," ucapnya.
Senada dengan Doni, ia menyebut harga minyak ini memang sudah dipatok tinggi oleh distributor atau agen.
"Dari agennya saja Rp15.000 per liter modalnya, tentu kita harus jual di atas itu," jelas Yanti.
Sementara itu, untuk minyak kemasan, ia menambahkan, juga dijual dengan harga yang tinggi, yaitu Rp16.000 juga per liter.
"Selain harga yang tinggi dari agen, barangnya juga langkah, kami saja dijatah untuk dapat stoknya," sebutnya.
Untuk harga minyak goreng di sejumlah swalayan, dari pantauan TribunPadang.com masih dijual dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah. (*)