Populer Sumbar Warga Jambi Tewas Tabrakan di Dharmasraya, Harga Minyak Goreng Masih Tinggi
Simak berita populer Sumatera Barat di TribunPadang.com 24 jam terakhir.Ada berita warga Jambi tewas tabrakan di Dharmasraya dan viral video pria
Selanjutnya Ibu Irma ini mendatangi kelas yang ribut tersebut.
Sesampai di dalam kelas ditanyakan apa yang sedang terjadi.
"Ternyata anak kita ini bertengkar. Siswi bernama S ini mengatakan ada siswa laki-laki ribut saat ia sedang sakit kepala," katanya.
Ia mengatakan, penyebab siswa ribut karena tidak adanya guru dan hanya diberikan tugas untuk dikerjakan.
"Dikarenakan pada saat itu tidak ada guru, jadi anak-anak ini heboh karena sedang bercerita. Namun, anak-anak ini tidak ada membicarakan S ini," katanya.
Ia menyebutkan, S marahnya hanya ke teman kelas laki-lakinya bernama N.
Siswa bernama N pun ini merasa kurang senang dan tidak ingin melawan S karena seorang perempuan.
Namun S ini terus berkata kasar kepada N pada saat kejadian.
"Sempat juga N ini mendapat luka karena dicakar oleh S," katanya.
Irtitis menerangkan bahwa siswa yang bernama N, berdasarkan keterangan yang didapat tidak melakukan perlawanan terhadap S.
"S ini tidak ada luka atau tergores. Akhirnya diselesaikan oleh Ibu Irma ini di dalam kantor," ujarnya.
Permasalahan ini dikatakan sudah selesai karena keduanya sudah didamaikan oleh guru bernama Ibu Irma.
"Akhirnya diminta kembali ke dalam kelasnya. Sekitar pukul 11.30 WIB, datang abang S ini bersama dengan kakak perempuannya," katanya.
Kakak perempuannya langsung menemui N di ruangan kelas lantai dua. Sedangkan kakak laki-lakinya menemui Ibu Irma.
"Bahkan menunjuk Ibu Irma dengan tangan kirinya sehingga diminta untuk bersikap sopan. Barulah datang operator sekolah kami karena tidak tega melihat seorang guru ditunjuk-tunjuk," katanya.
Pada saat itu, Irtitis menjelaskan bahwa kakak laki-laki S ini bersikeras adiknya telah menjadi korban bully.
"Sampai dikatakan makan gaji buta. Sedangkan Ibu Irma ini hanya meminta abangnya ini untuk berbahasa yang sopan," katanya.
Irtitis pun akhirnya dihubungi guru di sekolah melalui telepon bahwasanya ada pertengkaran siswa di sekolah.
Irtitis mengira pada saat itu permasalahannya sudah selesai karena kakak laki-lakinya sudah membawa adiknya pulang.
Namun, ternyata dilaporkan ke pihak kepolisian dari Polsek Kubung.
"Pada Kamis (17/2/2022), kami kira sudah selesai dan kami sibuk melakukan vaksinasi untuk anak-anak. Pada Jumat (18/2/2022) tepatnya pada pagi hari datang Polsek Kubung bercerita bahwa siswanya datang melapor karena menjadi korban bully," katanya.
Berdasarkan keterangan yang di ia dapatkan, laporan itu tidak bisa diproses lebih lanjut karena tidak ditemukan unsur kriminalnya atau tindak pidananya.
Akhirnya permasalahan ini dikembalikan kepada sekolah oleh Polsek Kubung untuk diselesaikan.
"Saya sudah bertanya kepada S ini, ia mengatakan ingin keluar dari sekolah. Kalau ingin keluar harus ada surat pengunduran diri," katanya.
Ia pun mengingatkan S terkait ujian yang sudah di depan mata. Apakah sudah ada sekolah yang akan ditujunya bila keluar.
"Akhirnya saya nasehati bahwa dirinya sudah kelas XII dan pada tanggal 21 Februari 2022 ini sudah ada ujian Tengah Semester. Selanjutnya masih banyak ujian-ujian lain," katanya.
Ia mengaku menyayangkan jika harus keluar dari sekolah yang sebentar lagi akan ujian akhir dan tamat.
Total siswa di sekolahnya hanya sampai 100 orang. Mulai sejak pandemi sekolahnya tidak ada memaksakan untuk datang ke sekolah.
"Kalau ada yang demam, kami minta untuk istirahat di rumah. Kami sayang dengan siswa ini, bahkan dia sebentar lagi akan tamat," katanya.
Ia akan dengan tangan terbuka dan lapang dada jika diadakan pertemuan kembali membahas permasalahan ini.
"Karena kami tidak ada rasa benci kepada siswa, sayang kan dia sebentar lagi ujian," katanya.(*)
Baca juga: Menikmati Pemandangan Hamparan Sawah Solok yang Menyegarkan Mata, Bisa Jadi Destinasi Akhir Pekan
3. Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Bukittinggi Masih Tinggi
Harga minyak goreng di pasar tradisional di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat masih relatif tinggi, Sabtu (19/2/2022).
Baik minyak goreng kemasan maupun minyak goreng curah dijual di atas harga yang telah ditetapkan pemerintah.
Diketahui, hari ini masuk pekan ketiga sejak pemerintah pusat menetapkan harga baru minyak goreng yang mulai berlaku 1 Februari 2022 lalu.
Ada tiga harga yang ditetapkan pemerintah sesuai dengan jenis minyak goreng.
Minyak goreng curah dipatok Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan biasa Rp13.500, dan kemasan premium Rp14.000 per liter.
Salah seorang pedagang di Pasar Aur Kuning, Doni mengatakan, kini ia menjual minyak goreng kemasan seharga Rp16.000 per liter.
Sementara minyak goreng curah ia jual seharga Rp15.000 per liter.
"Karena harga modal dari agennya kita bisa menjual segitu," ujarnya kepada TribunPadang.com, Sabtu (12/2/2022).
Pedagang lainnya, Yanti juga menyampaikan hal yang serupa.
"Kalau kemasan, paling murah saya jual Rp16.000 per liter, paling mahal Rp18.000 per liter," ungkapnya ditemui terpisah.
Ia menjelaskan, harga yang tinggi ia jual karena sebagian masih ada stok lama dan dicampur dengan stok baru.
Hal itu dilakukannya untuk mengembalikan modal lama lantaran tak ada penggantian modal dari pemerintah ataupun distributor.
"Ini tergantung mereknya juga," ucapnya.
Senada dengan Doni, ia menyebut harga minyak ini memang sudah dipatok tinggi oleh distributor atau agen.
"Dari agennya saja Rp15.000 per liter modalnya, tentu kita harus jual di atas itu," jelas Yanti.
Sementara itu, untuk minyak kemasan, ia menambahkan, juga dijual dengan harga yang tinggi, yaitu Rp16.000 juga per liter.
"Selain harga yang tinggi dari agen, barangnya juga langkah, kami saja dijatah untuk dapat stoknya," sebutnya.
Untuk harga minyak goreng di sejumlah swalayan, dari pantauan TribunPadang.com masih dijual dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah. (*)