Banjir Bandang Pasaman

Sekitar 120 Ha Sawah dan Lahan Perkebunan Warga Ikut Terdampak Banjir Bandang di Pasaman

 BPBD Kabupaten Pasaman mengungkapkan, puluhan hektare lahan warga juga terdampak banjir bandang di Jorong Lundar, daerah setempat.

Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: afrizal
Istimewa/Dok. BPBD Kabupaten Pasaman
Kondisi pemukiman penduduk di Jorong Lundar, Nagari Panti Timur, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pasca diterjang banjir, Senin (14/2/2022). 

Laporan Reporter TribunPadang.com, Muhammad Fuadi Zikri

TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN- BPBD Kabupaten Pasaman mengungkapkan, puluhan hektare lahan warga juga terdampak banjir bandang di Jorong Lundar, daerah setempat.

"Ada sekitar 120 hektare lahan sawah dan perkebunan," ungkap Kalaksa BPBD Kabupaten Pasaman, Alim Bazar dihubungi TribunPadang.com, Senin (14/2/2022).

Ia menyebutkan, lahan pertanian dan perkebunan yang diterjang banjir itu pun gagal panen dan lahan yang telah digarap gagal ditanami.

Baca juga: Material Sisa Banjir Bandang di Pasaman Menumpuk, Lumpur dan Pasir Penuhi Rumah Warga

Baca juga: Banjir Bandang Pasaman, Kalaksa BPBD Sebut Kerugian Ditaksir Miliaran Rupiah

Lahan yang diterjang itu, berada di bantaran sungai dan tak jauh dari sungai.

Namun, total kerugian ia belum dapat menaksirnya.

"Saat ini kita masih fokus untuk membersihkan sisa-sisa banjir," ucapnya.

Diketahui, material yang dibawa banjir ini memang banyak.

Bukan hanya sekedar lumpur dan pasir, banjir bandang juga membawa kayu-kayu berukuran besar dari hulu.

"InsyaAllah besok alat berat kita akan bekerja untuk membersihkan. Sekarang kita dibantu Dinas Damkar untuk mengikis pasir dan lumpur. Untuk kayu sekarang kita potong kecil-kecil," ulasnya.

Baca juga: Update Banjir Bandang Pasaman : Galodo Luluh Lantakan Pasar Lundar dan Terjang 2 Jembatan Penghubung

Baca juga: Banjir Bandang di Pasaman, Dua Jembatan Rusak Parah, Hancur dan Sudah Tak Terlihat Lagi 

Sebelumya diberitakan, banjir ini menerjang pemukiman penduduk pada Minggu (13/2/2022) kemarin sekitar pukul 17.00 WIB.

Banjir terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi mengguyur wilayah setempat sehingga debit air sungai yang berada dekat pemukiman penduduk meningkat drastis.

Akibat tak tertampung, akhirnya air sungai meluap ke pemukiman penduduk.

Berdasarkan data sementara dari dari BPBD, ada sekitar 50 warga yang terdampak.

Selain itu, dua jembatan rusak, pasar nagari porak-poranda, dan merusak fasilitas umum lainnya yang berada di sana. (*)
 
 

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved