Hujan akan Guyur Sumbar saat Libur Imlek, BMKG Prediksi Terjadi Sore hingga Dini Hari

BMKG menyebut cuaca menjelang atau saat tahun baru China atau Imlek, hujan turun di sejumlah wilayah Sumbar.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Hujan turun di Jalan Dr Sutomo, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (28/5/2021) 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Tahun baru Imlek 2573 jatuh pada hari ini, Selasa (1/2/2022).

BMKG menyebut cuaca menjelang atau saat tahun baru China atau Imlek, hujan turun di sejumlah wilayah Sumbar.

Kepala seksi observasi dan informasi BMKG Padang Pariaman Yudha Nugraha menjelaskan perayaan imlek secara kalender berada pada sekitar akhir Januari hingga awal Februari.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG: Potensi Hujan Lebat Disertai Petir di Padang dan Sejumlah Daerah Sumbar

Baca juga: Menu Wajib Hari Raya Imlek Tahun 2022 yang Dipercaya Membawa Keberuntungan, Dumpling Hingga Jeruk

Ia menyebut wilayah Indonesia bagian Selatan termasuk dalam puncak musim hujan sehingga kecenderungan tahun baru imlek sangat tinggi untuk terjadi hujan.

Sementara untuk di Sumatera Barat sendiri dapat dikategorikan bulan Januari-Februari sebagai periode transisi.

"Karakteristik cuaca pada pagi dan siang hari cerah berawan namun kelembaban masih tinggi, sehingga masih terjadi hujan pada sore hingga dini hari," kata Yudha, Selasa pagi.

Prakiraan cuaca di awal Februari untuk daerah pesisir Barat Sumbar menurut Yudha berpotensi tinggi terjadi hujan pada malam hari dengan intensitas ringan hingga sedang.

Sementara di wilayah Timur seperti Sijunjung, Dharmasraya, Solok Selatan, Sawahlunto, Tanah Datar, Lima Puluh Kota dan sekitarnya potensi hujan mulai terjadi pada siang hari.

"Untuk saat ini merupakan musim transisi di mana curah hujan bulanan menunjukkan tren menurun pada pertengahan Februari dan akan kembali naik pada akhir bulan Maret disekitar terjadi ekuinoks," jelas Yudha.

Namun meskipun curah hujan bulanan turun, kata dia, masih tetap perlu diwaspadai adanya anomali curah hujan ekstrem.

Ia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai fenomena cuaca yang umum terjadi pada saat musim transisi/pancaroba selain hujan seperti petir/kilat, angin kencang, termasuk puting beliung serta hujan es. 

Menurutnya, untuk dua fenomena terakhir berlangsung sangat cepat dan periode pertumbuhan juga sangat singkat, sehingga masih sulit diprediksi.

"Masyarakat diimbau dapat menghindari dengan mengenali karakteristik perubahan cuaca yang terik menjadi gelap dalam sekejap," imbau Yudha. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved