Varian Omicron di Sumbar
Satu Kasus Positif Covid-19 di Padang Pariaman, Yutiardy Rivai : Mudah-mudahan bukan Varian Omicron
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman Yutiardy Rivai mengatakan bahwa saat ini di daerahnya ada satu kasus terkonfirmasi Covid-19.
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman Yutiardy Rivai mengatakan bahwa saat ini di daerahnya ada satu kasus terkonfirmasi Covid-19.
"Hal yang jelas kami dapat laporan dan sedang kroscek dengan Kabid P2P itu ada satu orang positif Covid-19 tanggal 25 Januari 2022, tapi kami belum tahu alamatnya," ujar Yutiardy Rivai kepada wartawan. Kamis (27/1/2022).
Dikatakannya, pihaknya belum bisa memastikan apakah satu kasus tersebut adalah Covid-19 biasa atau varian Omicron.
"Mudah-mudahan bukan varian Omicron, saat ini masih kita cross check," ujar Yutiardy Rivai.
Saat ini, pihaknya masih menunggu kepastian dari Kabid P2P Dinkes Provinsi Sumatera Barat terkait hal tersebut.
Pihaknya mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan meskipun Padang Pariaman berada di level I PPKM.
"Masyarakat tidak perlu panik, karena kasus yang terkonfirmasi varian omicron ini klinis tidak terlalu berat. Namun kita harus tetap waspada dengan meningkatkan Prokes," imbuh Yutiardy Rivai.
Diketahui sebelumnya, virus Covid-19 varian Omicron diduga sudah masuk ke Sumatera Barat (Sumbar).
Hal itu diketahui pasca keluarnya hasil pengujian sampel yang dilakukan di Laboratorium Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand).
Baca juga: Hadapi Lonjakan Omicron, RSUP M Djamil Siapkan 100 Ruangan dengan Fasilitas Pasien Covid-19
Baca juga: 6 Pasien Covid-19 Isolasi di Asrama Haji Padang, Dinkes: Tak Ada Wewenang Sebut Omicron atau Bukan
"Iya, itu sudah ada hasil yang dikeluarkan Dokter Andani, dan hasil tersebut tidak mungkin dibantah, ada probable Omicron," terang Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Arry Yuswandi, Kamis (27/1/2022) pagi.
Sementara itu, Kepala Laboratorium FK Unand Andani Eka Putra menyebutkan, pagi ini pihaknya sudah menguji 31 sampel positif, dan hasilnya 15 sampel Omicron atau 48 persen dari total populasi.
"Saya memperkirakan 48 persen populasi Covid-19 kita adalah Omicron,"kata Andani dalam sebuah grup whatsapp/WA.
Andani menjelaskan, data ini sinkron dengan peningkatan PR dari 0,1 naik menjadi 0,4, 0,6, 0,8 dan 1 persen.
Hal ini hampir sama dengan data PR Jawa - Bali dan di atas non Jawa Bali yang hanya 0,14 persen.
Andani mengajak seluruh masyarakat Sumatera Barat agar tidak perlu panik.
Baca juga: Dinas Kesehatan Pariaman Sebut Capaian Vaksinasi Dosis Pertama di Daerahnya Sudah 97 Persen
Varian Omicron di Sumbar
Dilansir TribunPadang.com, Covid-19 varian Omicron sudah masuk ke Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Masyarakat diminta untuk tak lengah menjaga protokol kesehatan (prokes) secara lebih ketat.
Sementara Pemprov Sumbar diminta tetap terus mengetatkan kewaspadaan.
Baca juga: 15 Kasus Omicron Ditemukan Serentak di Sumbar, Kepala Lab FK Unand: Pelaku Perjalanan dari Jakarta
Baca juga: Omicron Masuk Sumbar, Epidemiolog Tekankan Pentingnya Sense of Emergency Kepala Daerah
"Per hari ini saya dapat informasi Omicron cukup berbahaya, hati-hati saja, apalagi kita yang fasilitasnya kacau balau," ungkap Kepala Laboratorium FK Unand, Andani Eka Putra, Kamis (27/1/2022) siang.
Andani mengatakan tadi pagi pihaknya melakukan pengujian sampel spesimen.
Dari 31 sampel terkonfirmasi positif, 15 di antaranya adalah varian Omicron.
"Kita tes, ada 31 positif, dari Sumbar ada 14 Omicron, satu lagi dari luar provinsi, total 15 kasus Omicron ditemukan," jelas Andani.
Andani meminta semua pihak tidak usah panik, cemas, santai saja, dan tetap menjalankan protokol kesehatan.
"Yang penting waspada, kalau tidak ada tindakan langsung Pemprov, akan jadi berat," tutup Andani.
Sense of Emergency
Masuknya Omicron ke Sumbar ditanggapi ahli epidemiolog Unand Defriman Djafri.
Baca juga: Kasus Varian Omicron Belum Terdeteksi di Pariaman, Dinkes Ingatkan Masyarakat Patuh Prokes
Baca juga: Omicron Masuk Sumbar, Gubernur dan Beberapa OPD Kunker ke Jawa Tengah, Jajaki Kerja Sama
Ia menekankan pentingnya penanganan pasien Covid-19 dengan prinsip rasa darurat atau "sense of emergency".
Selain itu kewaspadaan dilakukan dengan deteksi secara dini, pelacakan masif yang diikuti isolasi yang terpusat dibawah pengawasan dalam rangka pengendalian.
"Strategi pengendalian itu sama saja tidak ada yang berubah, yang terpenting kepedulian dan sense of emergency kepala daerah dan perangkatnya," kata Defriman Djafri, Kamis (27/1/2022).
Menurutnya, kepala daerah dan perangkatnya harus tetap konsisten melakukan yang terbaik dalam upaya pengendalian dan keselamatan masyarakat.
Untuk masyarakat, ia mengimbau tetaplah mematuhi prokes dalam setiap aktivitas, dan dapatkan vaksinasi sesegera mungkin.
Baca juga: Omicron Diduga Masuk Sumbar, Pemprov Sumbar Terus Waspada Lakukan Tracking, Tracing dan Isolasi
"Jika booster telah tersedia agar disegerakan, jangan ada keragu-raguan lagi terhadap vaksin, ini ikhtiar untuk memproteksi diri dan melindungi keluarga dan orang lain," tutup Defriman Djafri.
Virus corona varian omicron terdeteksi telah masuk ke Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (27/1/2022).
Hal itu setelah Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas (Unand) Padang melakukan pengujian terhadap 31 sampel.
Dari 31 sampel tersebut, 15 sampel terdeteksi probable Omicron.
Baca juga: Varian Omicron Ditemukan di Sumbar, Ada 187 Tempat Tidur di Asrama Haji untuk Tempat Isolasi
Baca juga: Varian Omicron Terdeteksi di Sumbar, Asrama Haji Padang Jadi Tempat Isolasi Terpusat
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Arry Yuswandi.
"Ya, ada probable Omicron, " ujar Arry.
Namun, di tengah masuknya Omicron ke Sumbar, Gubernur dan pejabat terkait tengah melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah.(TribunPadang.com/Wahyu Bahar)