Varian Omicron di Sumbar
Hadapi Lonjakan Omicron, RSUP M Djamil Siapkan 100 Ruangan dengan Fasilitas Pasien Covid-19
Covid-19 varian Omicron terdeteksi di Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (27/01/2022).
"Sampai hari ini ada 6 pasien, dari data alamat pasien dari Padang 2 orang, kemudian dari Denpasar, Bogor, Jember, dan Tangerang masing-masing satu orang," ungkap Fionaliza saat ditemui TribunPadang.com, Kamis (27/1/2022).
Baca juga: Omicron Masuk Sumbar, Kepala Lab FK Unand Andani Minta Pemda Tingkatkan Kewaspadaan
Baca juga: 15 Kasus Omicron Ditemukan Serentak di Sumbar, Kepala Lab FK Unand: Pelaku Perjalanan dari Jakarta
Fionaliza menuturkan pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menyampaikan pasien yang dikarantina tersebut terinfeksi Omicron atau bukan.
"Apakah omicron atau tidak, bukan kewenangan kami untuk menyampaikan, kami hanya merawat dan menerima, mungkin pelaku perjalanan, bisa saja seperti itu," ujar Fionaliza.
Ia juga menyebutkan, saat ini ada sekitar 150 tempat tidur yang disiapkan di Asrama Haji Padang.
Tempat tidur itu disiapkan untuk pasien Covid-19 positif ringan tanpa komorbid.
Selain tempat tidur, Pemprov Sumbar juga menyiapkan tenaga dokter, perawat, analis-nya, dan tim yang akan memantau kesehatan pasien covid-19.
"Alat-alat kesehatan disesuaikan dengan isolasi terpusat, termasuk pertolongan petama, sudah disiapkan," tutur Fionaliza.
15 Kasus Ditemukan Serentak
Virus Covid-19 varian Omicron sudah masuk ke Sumatera Barat (Sumbar).
Hal itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Diagnostik FK Universitas Andalas (Unand), Kamis (27/1/2022) pagi.
"Positivity rate Sumbar naik, makanya saya periksa. Dari hasil pemeriksaan, 31 sampel positif Covid-19, 15 di antaranya Omicron," ungkap Kepala Laboratorium FK Unand Andani, Kamis siang.
Baca juga: Omicron Masuk Sumbar, Epidemiolog Tekankan Pentingnya Sense of Emergency Kepala Daerah
Baca juga: Kasus Varian Omicron Belum Terdeteksi di Pariaman, Dinkes Ingatkan Masyarakat Patuh Prokes
Andani mengungkapkan, kasus Omicron di Sumbar didominasi oleh pelaku perjalanan luar daerah.
"Pelaku perjalanan dari Jakarta semua, kemarin kita deteksi terpisah, hasilnya keluar serentak, tidak ada yang pertamanya, ini bukan klaster," ungkap Andani.
Andani mengajak warga tidak panik dan cemas.
Ia meminta masyarakat tetap menjalani hidup seperti biasa dengan menerapkan protokol kesehatan.