Murid SD di Padang Keracunan
Kepala Puskesmas Belimbing sebut Ada 33 Murid SD di Padang yang Mengalami Keracunan Makanan
Kepala Puskesmas Belimbing Versiana beberkan ada sebanyak 33 orang murid SD Negeri 29 Gunung Sarik Kecamatan Kuranji Kota Padang mengalami keracunan m
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Puskesmas Belimbing Versiana beberkan ada sebanyak 33 orang murid SD Negeri 29 Gunung Sarik Kecamatan Kuranji Kota Padang mengalami keracunan makanan, Selasa (11/1/2022).
Keracunan makanan ini terjadi saat para murid membeli jajanan di luar pekarangan sekolah.
Baca juga: Korban Diduga Keracunan Bakso Bakar Bertambah Menjadi 35 Orang, Termasuk Balita dan Ibu Hamil
Baca juga: Sampel Saos, Bakso serta Muntahan Murid SD di Padang yang Keracunan Dibawa ke Labor Kesehatan Daerah
Dugaan saat ini penyebab keracunan makanan itu disebabkan oleh jajanan bakso bakar yang dijual oleh pedagang di luar pekarangan sekolah.
Menurut keterangan Versiana saat ini ada sebanyak 33 murid SD Negeri 29 Gunung Sarik yang menjadi korban keracunan makanan.
Baca juga: Sefrina Orangtua Murid SD Gunung Sarik Padang Kaget Anaknya Muntah di Rumah Setelah Pulang Sekolah
Baca juga: Puluhan Murid SD di Padang Keracunan, Makan Habis Langsung Muntah, Awalnya 8 Orang Dilarikan ke RSUD
"Sampai saat ini informasi korban keracunan ini berjumlah 33 orang," sebutnya.
Namun, dirinya mengaku belum bisa memastikan jumlah lebih lanjut.
"Informasi jumlah itu saya dapat dari RSUD jadi untuk penambahan lagi belum bisa dipastikan. Yang jelas sampai saat ini ada 33 korban," tegasnya.
Baca juga: Kadis Pendidikan Padang akan Lakukan Tinjauan Lokasi Terkait Keracunan Murid SD 29 Gunung Sarik
Baca juga: Orangtua Murid SDN 29 Gunung Sarik Kota Padang, Ngaku Cemaskan Anaknya, Sempat tidak Sadarkan Diri
Ia mengaku belum melakukan pantauan langsung ke RSUD jadi untuk perkembangan lebih lanjut akan kembali ia infokan.
"Kabar yang saya terima sudah ada beberapa korban yang pulang setelah mendapat perawatan di RSUD," bebernya.
Sampai saat ini Versiana sudah membawa 2 jenis sampel untuk diperiksa di Labor Kesehatan Daerah (Labkesda) nantinya.
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Menguat, Reny : Tekanan Eksternal Reda, Lalu Dana Asing Masuk Lagi ke Pasar Modal
"Kami bawa dua sampel yang pertama dari pedagang dan satu lagi dari RSUD tempat saat ini siswa di rawat," ujarnya.
Jenis sampel yang dibawa oleh pihaknya adalah saos serta bakso jadi yang dijual oleh pedagang bakso bakar di luar lingkungan sekolah itu.

Serta sampel satu lagi adalah muntahan para siswa yang didapat dari RSUD Dr Rasidin tempat siswa sedang dirawat.
Sedangkan untuk lama pemeriksaan sampel Versiana mengaku tidak bisa memastikan lama waktu yang dibutuhkan.
"Untuk berapa lamanya tidak bisa saya pastikan, kalau sudah selesai akan kami kabari," bebernya. (*)