Milisi Taliban Pakistan Akhiri Gencatan Senjata, Tuntut Pemerintah Bebaskan Ratusan Tahanan
MASA gencatan senjata selama sebulan, antara Militan Taliban di Pakistan dengan pihak pemerintah, berakhir lantaran perjanjian tak kunjung ditepati.
VOA melaporkan, terlepas dari sepakat tidaknya kedua pihak, Taliban Afghanistan menyatakan tidak akan mengizinkan militan lain menggunakan Afgahanistan untuk menyerang.
TTP diketahui memberikan perlindungan serta kader pejuang untuk Taliban Afghanistan selama perang 20 tahun melawan pasukan internasional pimpinan AS.
Penyerangan Malala Yousafzai
Aktivis asal Pakistan, Malala Yousafzai pernah menjadi sasaran penyerangan kelompok TTP.
Wanita yang kini berusia 24 tahun itu ditembak tepat di kepala dan lehernya pada 9 Oktober 2012 oleh kelompok Taliban Pakistan saat dia pulang sekolah.
Ia sempat dirawat di Pakistan sebelum akhirnya diterbangkan ke Inggris untuk dirawat di rumah sakit di Birmingham.
Pimpinan TTP saat itu, Adnan Rasheed, mengiriminya surat yang menjelaskan bahwa alasan penembakan adalah sikap kritisnya terhadap kelompok militan, bukan karena ia seorang penggiat pendidikan perempuan.
Rasheed menyesali penembakan itu, namun tidak meminta maaf atas insiden tersebut.
Dia bahkan menyarankan Malala kembali ke Pakistan dan melanjutkan pendidikannya.
Malala sendiri sejak usia 11 atau 12 tahun sudah menyuarakan keprihatinannya tentang hidup di bawah pemerintahan Taliban serta bagaimana hak perempuan dibatasi.
Pada 2014, Malala meraih hadiah Nobel Perdamaian 2014 untuk karyanya mempromosikan pendidikan anak perempuan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Taliban Pakistan Akhiri Gencatan Senjata, Tuntut Pemerintah Bebaskan Ratusan Tahanan
