Milisi Taliban Pakistan Akhiri Gencatan Senjata, Tuntut Pemerintah Bebaskan Ratusan Tahanan

MASA gencatan senjata selama sebulan, antara Militan Taliban di Pakistan dengan pihak pemerintah, berakhir lantaran perjanjian tak kunjung ditepati.

Editor: Emil Mahmud
tribunnews
Ilustrasi Bom (Javakreativity) 

MASA gencatan senjata selama sebulan, antara Militan Taliban di Pakistan dengan pihak pemerintah, berakhir lantaran perjanjian tak kunjung ditepati.

Taliban Pakistan menuding pemerintah melanggar perjanjian untuk membebaskan tahanan dan pembentukan komite negosiasi.

Taliban Pakistan atau Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), adalah gerakan terpisah dari Taliban Afghanistan.

Dilansir SCMP, TTP selama bertahun-tahun berusaha menggulingkan pemerintahan resmi Islamabad untuk menetapkan hukum syariahnya sendiri. 

Gencatan senjata yang dimulai sejak bulan lalu hingga Kamis ini sebenarnya dapat diperpanjang asalkan kedua belah pihak setuju.

Baca juga: Taliban Bubarkan Unjuk Rasa Kaum Perempuan, Gunakan Gas Air Mata di Kabul, Afghanistan

Ilustrasi: Pejuang Taliban duduk di atas kendaraan di sebuah jalan di provinsi Laghman, Afghanistan, pada 15 Agustus 2021.
Ilustrasi: Pejuang Taliban duduk di atas kendaraan di sebuah jalan di provinsi Laghman, Afghanistan, pada 15 Agustus 2021. (STR/AFP/TRIBUNNEWS)

Baca juga: Menko Polhukam: Pemerintah Ambil Langkah Antisipasi, Setelah Taliban Kuasai Afghanistan

Namun TTP menuduh pemerintah Islamabad tidak menghormati perjanjian gencatan senjata.

Pemerintah dianggap tidak menepati janji untuk membebaskan lebih dari 100 tahanan TTP serta belum membentuk tim negosiasi untuk melakukan pembicaraan dengan pihaknya.

Dikatakan juga, pasukan keamanan pemerintah melancarkan penggerebekan saat periode gencatan senjata.

“Sekarang biarkan rakyat Pakistan memutuskan apakah TTP atau tentara Pakistan yang tidak mematuhi perjanjian?” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

“Dalam keadaan seperti ini, tidak mungkin untuk memajukan gencatan senjata,” katanya.

Taliban Pakistan telah melancarkan banyak serangan di negaranya.

Ribuan personel militer dan warga sipil menjadi korban tewas dalam rangkaian pemboman dan serangan bunuh diri.

Salah satu yang terbesar terjadi pada 2014, dimana TTP menyerang sebuah sekolah yang dikelola militer di Peshawar, dekat perbatasan dengan Afghanistan.

Serangan itu menewaskan 149 orang termasuk 132 anak-anak.

Pembicaraan gencatan senjata antara TTP dan pemerintah Pakistan ditengahi oleh Taliban di Afghanistan.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved