Soal Munculnya Virus Omicron, Andani Eka Putra: Tetap Dipantau, Intinya Protokol Kesehatan

Kepala Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), Dr Andani Eka Putra mengatakan  pemerintah terus berupaya mengantisipasi munculny

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Ist/Humas Pemprov Sumbar
Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Andani Eka Putra 

TRIBUNPADANG.COM. PADANG - Kepala Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), Dr Andani Eka Putra mengatakan  pemerintah terus berupaya mengantisipasi munculnya varian baru virus Corona B.1.1.529 atau Omicron.

Bahkan tengah mempercepat pemeriksaan sampel dari pasien Covid-19 melalui laboratorium Whole Genome Sequencing (WGS).

"Hal yang jelas di Indonesia, hampir 90 persen belum ketemu varian omicron," kata Dr Andani baru baru ini.

Ia menyebut, Sumbar sudah melakukan uji WGS, tapi bukan tentang varian virus omicron.

Kata dia, uji WGS bisa dilakukan untuk melihat apa jenis varian virusnya. 

"Bisa saja masih varian delta, tetap dipantau terus," sambungnya.

Dr Andani mengatakan upaya antisipasi yang harus dilakukan ialah vaksinasi dan prokes. 

"Tapi masalah prokes jalan tidak? Tidak ada yang jalan satupun," tegas Dr Andani.

Menurutnya, masalah pandemi sebenarnya masalah bersama-sama. 

Baca juga: Daftar Nama Korban Kapal Terbalik di Perairan Mentawai, Akmal: Evakuasi Berhasil, 5 Warga Selamat

Peran pers atau media kuat, pers mendorong Pemda supaya melaksanakan prokes. 

"Tapi kalau tidak, susah. Itu yang penting. Tergantung bagaimana mengaturnya. Tapi kalau bisa merancang hal begitu dengan bagus, hasilnya akan bagus," jelas Dr Andani.

Terakhir ia menyatakan kasus Covid-19 di Sumbar sudah menurun.

Selain jumlah kasus yang memang kurang, sampel pemeriksaan juga minim.  

"Hal yang menjadi pertanyaan, apakah kepala daerah perhatian tidak dengan prokes, apakah tracingnya bagus? tracing di Sumbar tidak bagus. Tidak terlalu agresif," ungkapnya.

Hal tersebut hampir rata terjadi di seluruh daerah Sumbar, tracing dan tracking tidak maksimal. 

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved