Bagaimana Cara Berdiri yang Baik pada Saat Bernyanyi?
Bagaimana cara berdiri yang baik pada saat bernyanyi yang harus dilakukan seseorang? 1. Badan tegak dan rileks, kaki dibuka sedikit.
TRIBUNPADANG.COM- Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap sirkulasi nafas yang menjadi unsur penting dalam bernyanyi.
Bagaimana cara berdiri yang baik pada saat bernyanyi yang harus dilakukan seseorang?
Simak ulasan cara berdiri yang baik pada saat beryanyi.
Baca juga: 5 Cara Berdiri yang Baik pada Saat Bernyanyi hingga Tahapan Berlatih Olah Pernapasan Diafragma
Baca juga: Jawaban Tema 7 Kelas 6 SD/MI Halaman 1 2 5 6 7 8 9 11, Kegiatan Apa yang Ditunjukkan pada Gambar?
Nah, sikap tubuh saat bernyanyi sangat penting diperhatikan.
1. Badan tegak dan rileks, kaki dibuka sedikit.
2. Berat badan bertumpu di kedua kaki dengan seimbang.
3. Dada dibusungkan tapi tetap rileks.
4. Pandangan lurus ke depan.
5. Posisi tangan rileks di samping kiri kanan.
Pernafasan juga menjadi faktor yang wajib diperhatikan selain cara berdiri yang baik saat bernyanyi.
Pernapasan yang dianjurkan digunakan pada saat bernyanyi yaitu pernapasan diafragma.
Di dalam diafragma ini, terdapat otot yang jika terus dilatih dengan olah napas akan menjadi lebih kuat sehingga dapat memperpanjang durasi keluarnya napas kita pada saat bernyanyi.
Otot diafragma ini juga dapat menjadi sumber tenaga yang besar untuk mencapai nada tinggi dan menambah tenaga, pada saat bernyanyi.
Berikut ini tahapan berlatih olah pernapasan diafragma, melansir Kemdikbud.
1. Ambil napas melalui hidung atau mulut, bayangkan seperti mencium bau parfum dengan lembut, lalu udara langsung masuk ke ruang diafragma dan seketika otot diafragma akan mendesak ke bagian depan dan seluruh udara menyebar di diafragma sampai ke samping dan bagian belakangnya.
2. Tahan napas tersebut kira-kira 5 detik, rasakan benar otot diafragma makin kencang
3. Lalu, keluarkan napas tersebut dengan lembut, mengeluarkan suara desis halus dan rata sambil dihitung berapa detik siswa dapat menghabiskan napas dengan desis tersebut.
Suara desis ini bisa diganti dengan suara menyerupai lebah misalnya zzzz... atau tiupan ffffff.... yang penting keluarnya udara rata dan stabil.
4. Ulangi beberapa kali latihan di atas sambil berupaya agar banyaknya hitungan desis yang dikeluarkan semakin banyak setiap kali berlatih.
Semakin bertambah durasinya, berarti kekuatan otot diafragma siswa pun bertambah kuat(*)