Dinkes Ungkap Kendala Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Sumbar, Susahnya Mendatangkan Sasaran
Dari total target 4.408.509 orang, 23,83 persen yang terealisasi untuk tahap pertama, sedangkan tahap kedua baru 9,95 persen.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Capaian vaksinasi Covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar) masih rendah.
Dari total target 4.408.509 orang, 23,83 persen yang terealisasi untuk tahap pertama, sedangkan tahap kedua baru 9,95 persen.
Sementara vaksinasi ketiga sebagai booster untuk nakes baru 15.417 orang atau 0,35 persen.
Dari angka tersebut kelompok terbesarnya adalah masyarakat rentan yaitu sebanyak 2.896.546 orang.
Baca juga: PPKM di Padang Belum Turun Level, Apa Penyebabnya? Ini Penjelasan Kepala Dinas Kesehatan Sumbar
Baca juga: Capaian Vaksinasi Jadi Indikator PPKM, Gubernur Sumbar ke Wali Kota Padang: Koordinasi dengan Pusat
"Capaiannya baru di angka 17,87 persen untuk vaksinasi pertama dan 7,66 persen untuk vaksinasi kedua," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi, Kamis (7/10/2021) malam.
Secara kabupaten kota, Arry menyebut cakupan paling tinggi adalah Kota Padang Panjang di angka 60,95 persen, sedangkan yang paling rendah ialah Kabupaten Agam baru 10,26 persen.
Arry menyampaikan proses vaksinasi di Sumbar mengalami sejumlah kendala.
Salah satunya, karena susahnya mendatangkan sasaran untuk divaksinasi.
"Evaluasi dan peninjauan ke lapangan sudah dilakukan, tapi kalau hanya menunggu masyarakat difasilitas kesehatan, ini tidak akan kita dapatkan jumlah yang maksimal," terang Arry.
Sebaliknya, kalaupun datang ke kelompok sasaran butuh energi yang cukup besar dan ternyata juga tak mendapatkan hasil yang cukup maksimal.
Oleh sebab itu, setelah dilakukan evaluasi yang efektif dilakukan ialah vaksinasi ketika iven.
"Dibuat Gebyar Vaksinasi, baru masyarakat antusias datang ke pelayanan vaksinasi, ini yang ditemukan," jelas Arry.
Baca juga: Gubernur Sumbar Janjikan Hadiah Haji, Rumah & Toko bagi Juara I Seleksi Tilawatil Quran Hadist 2021
Baca juga: UPDATE Corona Sumbar hingga 8 Oktober 2021 Pagi: Tambah 57 Kasus, Total 89.527 Warga Terinfeksi
Kendala selanjutnya yang tidak bisa dihindari ialah masih ada berita-berita hoaks yang terus beredar di tengah masyarakat.
Kemudian, belum sempurnanya sistem informasi atas data yang dibutuhkan untuk vaksinasi.
"Terkait dengan aplikasi, beberapa data yang sudah kita coba input ke dalam aplikasi ternyata ada hal-hal teknis di luar kemampuan yang tidak terakomodir artinya data yang diinput tidak ditampung aplikasi secara baik," ungkap Arry.
Terlepas dari kendala tersebut, percepatan vaksinasi terus dilakukan.
Arry menyebutkan, sudah ada instruksi Gubernur Sumbar terkait gebyar vaksinasi serentak, termasuk di kalangan pelajar.
Kemudian sudah ada edaran untuk percepatan vaksinasi di kabupaten kota.
Surat edaran agar mengecek status vaksinasi masyarakat yang mengunjungi mal atau pusat perbelanjaan itu juga sudah dilakukan.
"Ini upaya yang dilakukan, kami terus bekerja sama dengan TNI Polri."
"Sudah komunikasi dengan Kapolres se Sumbar agar melakukan dukungan percepatan vaksinasi sampai ke level Polsek."
"Kemudian juga berkomunikasi dengan MUI agar ada vaksinasi di jajaran MUI, namun masih menunggu," tukas Arry. (*)