PON Papua 2021
Cabor Muaythai Sumbangkan 2 Medali Perunggu untuk Sumbar di PON Papua 2021, Pelatih: Mohon Maaf
Atlet Muaythai Sumatera Barat (Sumbar), Gilang Dwi Fajri harus puas mengemas medali perunggu pada PON XX Papua 2021 di GOR STT Gidi.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Atlet Muaythai Sumatera Barat (Sumbar), Gilang Dwi Fajri harus puas mengemas medali perunggu pada PON XX Papua 2021 di GOR STT Gidi, Kabupaten Jayapura, Kamis (30/9/2021).
Gilang Dwi Fajri terhenti usai dikalahkan petarung asal Jawa Timur Galih Bangkit pada kelas 45 Kg dengan selisih poin.
Sementara petarung Muaythai Sumbar kelas 67 Kg, Dion Saputra juga harus mengakui keunggulan petarung asal Jawa Barat Rian Rinaldy.
Baca juga: Perolehan Medali Sementara PON Papua 2021, Sumbar Posisi 5 Kumpulkan 1 Emas, 2 Perak dan 1 Perunggu
Kekalahan dua petarung tersebut membuat cabor Muaythai bisa bawa pulang medali perunggu.
Pelatih Muaythai Sumbar, Arif Rahman Nasir usai pertandingan mengatakan, anak asuhnya sudah berusaha semaksimal mungkin, namun sayang keberuntungan belum berpihak kepada Sumbar.
Ia juga bersyukur atas dua pertandingan semifinal tersebut, sebab dua pertandingan tersebut atletnya masih diberi keselamatan.
"Alhamdulilah, seperti apa yang dimohonkan kepada Allah, kita memiliki empat petarung dan semua diberi keselamatan hingga sekarang," ujarnya.
Baca juga: Jadwal Pertandingan Kontingen Sumbar Hari Ini di PON Papua 2021,Tim Dayung Berlaga di Kategori Kayak
Untuk torehan dua medali perunggu yang didapat, dirinya meminta maaf kepada masyarakat Sumbar karena tidak bisa melanjutkan hingga memperebutkan medali emas.
"Mohon maaf dan terima kasih atas doanya khususnya masyarakat Sumbar, hanya dua perunggu yang baru bisa kami persembahkan," pungkasnya.
Kemudian, pada laga semifinal di kelas 67 kilogram, ia menjelaskan, bahwa ada sedikit insiden sehingga terpaksa melemparkan handuk ke dalam ring guna menghentikan pertandingan lantaran Dion mengalami cedera di bahu sebelah kirinya.
"Keputusan yang sulit bagi kami sebenarnya saat melempar handuk, saya sudah bisa lihat saat Dion jatuh di round pertama bahunya langsung lepas, tetapi Dion ngotot masih ingin melanjutkan pertandingan," katanya.
Baca juga: Sempat Take Off Sempurna, Atlet Gantole Sumbar Nyaris Celaka Saat Mendarat di PON Papua 2021
"Berselang beberapa menit round dua dibunyikan, saya melihat tulang Dion di sebalah bahu kiri kian menonjol, dan itu sangat membahayakan, bisa-bisa tulangnya muncul dan merobek kulitnya jika terus dilanjutkan," terangnya menjelaskan.
Beruntung, keputusan yang diambil oleh Arif Rahman Nasir dan Ramon tidak sia-sia, Dion terselematkan dari cedera serius.
"Kami menyelamatkan aset, mereka dicetak tidak seperti masak telur, mereka dibimbing dari 8 tahun terakhir, 8 tahun sudah kita lakukan persiapan, itulah sebab kenapa saya segera menyudahi, karena saya ingin menjaga aset negara," pungkas Arif.