Pariaman

Tour de Singkarak 2021 Batal, Kadispar Pariaman: Artinya Kita Tak Siap Terima Tantangan New Normal

Dwi Marhen Yono berharap TdS kali ini tetap berlanjut, karena standar TdS kali ini ialah Olimpiade Tokyo 2020 yang dilaksanakan Juli hingga Agustus

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: afrizal
TribunPadang.com/WahyuBahar
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Dwi Marhen Yono. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN- Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Dwi Marhen Yono menyayangkan dibatalkannya gelaran Tour de Singkarak di Provinsi Sumatera Barat tahun 2021.

Hal tersebut ia katakan saat jumpa wartawan pada Kamis (9/9/2021).

"Itu sudah menjadi angan-angan dan mimpi kita, ternyata buyar dengan pertimbangan pandemi," kata Marhen.

Padahal kata dia, yang namanya event internasional, dan standarnya olimpiade, pasti akan fokus.

Baca juga: Majelis Pertimbangan Kelitbangan Sumbar Rekomendasikan Pembatalan TdS 2021, Berikut Ini Alasannya

Baca juga: Satgas Covid-19 Sumbar Putuskan Tour de Singkarak 2021 Dibatalkan

Ia menilai paparan dan penjelasan mengenai mekanisme pelaksanaan TdS dari panitia sudah sangat baik.

Apalagi kata dia, Ketua PB ISSI itu adalah Kapolri, dan ia memastikan Kapolri dalam hal ini mengadakan event dengan high quality.

"Sekali lagi, kita di Pariaman sebenarnya sayangkan pembatalan ini, ini lah yang kita tunggu-tunggu yaitu gelaran sport tourism," ujar Marhen.

Lanjut Marhen, masyarakat tidak bisa menunggu tahun depan, atau tahun depannya lagi, karena ekonomi akan bertambah sulit.

"Kalau ndak kita coba new normal untuk sport tourism saat ini, ya kapan lagi?," ungkap Marhen.

Mengenai persiapan TdS 2021, Ia mengaku pihaknya sudah sangat siap menggelar kegiatannya, sesuai dengan protokol kesehatan.

Baca juga: Kota Pariaman Jadi Tuan Rumah Etape 1 Gran Fondo TDS 2021, Garis Start Dimulai di Pantai Kata

"Panitia dari pusat dan provinsi sudah survei rute 2 kali, begitupun kerjasama yang sudah kita tawarkan mengenai hotel dan home stay yang ditawarkan ke peserta, termasuk restoran," imbuh dia.

Dwi Marhen Yono berharap TdS kali ini tetap berlanjut, karena standar TdS kali ini ialah Olimpiade Tokyo 2020 yang dilaksanakan Juli hingga Agustus 2021 kemarin.

Kata dia, Olimpiade Tokyo 2020 sudah terlaksana dengan baik dan harus diadopsi sebagai role model penyelenggaraan sport tourism pada masa pandemi, termasuk TdS.

"Karena dibatalkan, itu artinya kita tidak siap menerima tantangan new normal dengan adaptasi kebiasaan baru yang sudah di Perda-kan," ucap Kadis Parbud Kota Pariaman.

Marhen menyebut, sebenarnya kegiatan ini menjadi tantangan di era pandemi yang harus diterima, dan tidak bisa ditolak.

Ekonomi di Kota Pariaman ujar dia, berada di angka positif 3, beberapa daerah lain masih minus, Kota Pariaman siap dengan menggelar event-event yang mentaati protokol kesehatan.

Diketahui sebelumnya, gelaran balap sepeda TdS kali ini sedianya akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2021, dan resmi dibatalkan beberapa hari yang lalu.

Satgas Covid-19 Provinsi Sumatera Barat mengambil sikap untuk membatalkan ajang balap sepeda bergengsi tersebut karena alasan Pandemi Covid-19.

Kota Pariaman sendiri sebenarnya turut ambil bagian menjadi tuan rumah pada etape 1 Gran Fondo TdS tahun 2021, dan Pantai Kata dipilih menjadi lokasi titik start.

Kata Marhen, 300 orang yang hobi sepeda dari seluruh Indonesia sebenarnya sudah siap berpartisipasi dalam gelaran Gran Fondo TdS 2021 ini.

"Mereka mengeluarkan budget sendiri, beli tiket pesawat sendiri, nginap di hotel, dan homestay kita, serta makan di lapau-lapau kita," terang dia.

Hal tersebut menurut dia, akan sangat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kota Tabuik itu.

"Itu sebenarnya akan menjadi pitih masuak ke Sumatera Barat khususnya Kota Pariaman," pungkas Marhen.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved