Pemimpin NRF Ahmad Massoud Tak Akui Kekalahan, Taliban Klaim Ambil Kendali Penuh atas Afghanistan

Taliban mengklaim telah mengambil kendali penuh atas Afghanistan setelah mengaku merebut Lembah Panjshir, wilayah terakhir yang mereka kuasai.

Editor: Emil Mahmud
STR/AFP/TRIBUNNEWS
Pejuang Taliban duduk di atas kendaraan di sebuah jalan di provinsi Laghman, Afghanistan, pada 15 Agustus 2021. 

TRIBUNPADANG.COM, KABUL - Taliban mengklaim telah mengambil kendali penuh atas Afghanistan setelah mengaku merebut Lembah Panjshir, wilayah terakhir yang mereka kuasai.

Namun, pemimpin Front Perlawanan Nasional (NRF) di Panjshir, Ahmad Massoud, tak mengakui kekalahannya.

Dikutip dari AlJazeera, Massoud mengatakan pasukannya serta kelompok-kelompok milisi lokal, masih berperang.

"Kami berada di Panjshir dan perlawanan kami akan berlanjut," ujarnya di Twitter, Senin (6/9/2021).

Ia menambahkan, dirinya saat ini dalam kondisi aman.

Baca juga: Taliban Bubarkan Unjuk Rasa Kaum Perempuan, Gunakan Gas Air Mata di Kabul, Afghanistan

Pejuang Taliban duduk di atas kendaraan di sebuah jalan di provinsi Laghman, Afghanistan, pada 15 Agustus 2021.
Pejuang Taliban duduk di atas kendaraan di sebuah jalan di provinsi Laghman, Afghanistan, pada 15 Agustus 2021. (STR/AFP/TRIBUNNEWS)

Kendati demikian, Massoud tidak memberikan rincian tentang keberadaannya.

Diketahui, tak hanya Massoud, Amrullah Saleh, mantan wakil presiden yang bergabung setelah jatuhnya Kabul, juga tak diketahui keberadaannya.

Mengutip NDTV, seorang perwakilan Taliban, Tariq Ghazniwal, mengatakan Massod saat ini tidak berada di Pansjhir, melainkan di Turki.

"Panjshir tidak punya internet. Bagaimana dia (Ahmad Massoud) bisa mengunggah dari sana? Ahmad Massoud ada di Turki," kata Ghazniwal, Senin.

Lebih lanjut, Ghazniwal mengatakan pihaknya telah mencoba berbicara dengan kelompok perlawanan di Panjshir.

Namun, orang-orang di Panjshir tidak siap karena menurutnya dipengaruhi pihak luar.

Karena itu, ujarnya, Taliban akhirnya menyerang.

"Kami mencoba untuk berbicara dan membawa mereka, seperti (yang kami lakukan) di Afghanistan lainnya. Tetapi, beberapa orang di Panjshir tidak siap. Mereka dipengaruhi dari luar."

"Kami menunggu selama 15 hari. Mujahidin kami menunggu di luar gerbang, tetapi mereka tidak setuju. Jadi kami terpaksa menyerang," bebernya.

Saat Taliban mengklaim kemenangannya atas Panjshir pada Senin (6/9/2021), juru bicara mereka memperingatkan terhadap upaya lebih lanjut untuk bangkit melawan kekuasaan mereka.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved