Warga Lihat Jejak & Cakaran Satwa Liar di Kebun, BKSDA Agam Pasang Kamera untuk Pastikan Jenis Hewan
Temukan Jejak dan Cakaran Satwa Liar di Kebun Warga Kabupaten Agam, Petugas BKSDA Pasang Kamera Jebak Untuk Memastikan
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam akan memasang kamera jebak untuk memastikan satwa yang muncul di kebun milik warga, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
Sebelumnya, masyarakat menemukan jejak cakaran satwa liar yang awalnya diduga harimau sumatera (panthera tigris sumatrae).
Namun, setelah melakukan pengecekan ke lokasi langsung diduga macan dahan (neofelis diardi diardi) dan beruang madu (helarctos malayanus).
Baca juga: Pagi-pagi Alamsyah Dikagetkan Bekas Cakaran Satwa Liar di Pohon Kulit Manis
Baca juga: Beruang Madu Muncul di Kebun Durian Warga Agam, BKSDA Sumbar Pasang Perangkap Besi
"Kami telah memasang kamera jebak untuk memastikan gambar visual satwa liar tersebut," kata Kepala Resor KSDA Agam, Ade Putra, Jumat (13/8/2021).
Ia mengatakan, pemasangan kamera jebak tersebut langsung saat melakukan pengecekan di lapangan pada Kamis (12/8/2021).

"Apabila terekam beruang madu atau macan dahan, kami akan melakukan pengusiran satwa itu," katanya.
Hal itu dikarenakan, jarak lokasi ke hutan lindung hanya 150 meter dan dari pemukiman masyarakat sekitar 500 meter.
"Saat ini, kami juga sedang menangani konflik antara manusia dengan satwa berupa beruang madu di Jorong Pincuran Gadang, Nagari Bayur, Kecamatan Tanjung Raya," katanya.
Terkait konflik beruang madu, pihaknya telah memasang kandang jebak dan 3 unit kamera jebak pada Jumat (6/8/2021).
Baca juga: Keluar dari Semak-semak Beruang Madu Tiba-tiba Muncul di Kebun Durian Warga di Tanjung Raya
Ditemukan Warga
Hari masih pagi, namun warga Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Alamsyah dikagetkan dengan temuannya di sebuah pohon.
Pria usia 55 tahun ini melihat bekas cakaran satwa liar di pohon kulit manis.
Kejadian ini terjadi tepatnya di Jalan Lingkar Situpo, Jorong Mudiak, Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumbar.
Kepala Resor KSDA Agam, Ade Putra, mengatakan Alamsyah menemukan jejak cakaran tersebut Selasa (10/8/2021).
"Paginya sudah ada jejak di pohon kulit manis dan melaporkannya ke Bhabinkamtibmas Duo Koto dan ke Wali Nagari," ujar Ade Putra, Jumat (13/8/2021).
Selanjutnya, kejadian tersebut dilaporkan ke Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam.
Petugas KSDA pun langsung menuju ke lokasi untuk memastikan jejak yang dilaporkan.
Baca juga: Keluar dari Semak-semak Beruang Madu Tiba-tiba Muncul di Kebun Durian Warga di Tanjung Raya
Baca juga: Beruang Madu Muncul di Kebun Durian Warga Agam, BKSDA Sumbar Pasang Perangkap Besi
Petugas berangkat bersama Wali Jorong Mudik dan warga sekitar pada Kamis (12/8/2021).
Berdasarkan hasil identifikasi dan wawancara saksi mata, KSDA menemukan tanda-tanda keberadaan satwa berupa jejak cakaran macan dahan (neofelis diardi diardi) dan beruang madu (helarctos malayanus) di lokasi.
Selain itu menemukan bekas buah durian yang dimakan beruang madu.
"Jejak itu diperkirakan sekitar satu sampai dua hari yang lalu," katanya.
Awal Agustus lalu, BKSDA Resor Agam juga menerima laporan kemunculan satwa liar.
Seekor beruang madu kembali dilaporkan muncul di kebun warga.
Kali ini, beruang madu tiba-tiba muncul di kebun durian warga di Jorong Pincuran Gadang, Nagari Bayur, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
Baca juga: Seorang Warga Limapuluh Kota Tewas Diterkam Binatang Buas, BKSDA: Kemungkinan Harimau atau Beruang
Kepala BKSDA Resor Agam, Ade Putra, mengatakan kemunculan satwa liar ini dilaporkan oleh warga Kamis (5/8/2021) lalu.
BKSDA Sumbar melalui Resor KSDA Wilayah Agam langsung menangani kemunculan beruang.
Ade Putra, Sabtu (7/8/2021), menuturkan, berdasarkan hasil wawancara dengan saksi mata, seorang warga bernama M Aziz (40) melihat beruang madu tersebut pada Rabu (4/8/2021).
Kemunculan beruang madu tersebut setidaknya dua kali terdeteksi oleh warga.

Pertama sekitar pukul 17.00 WIB.
Kedua, tampak pukul 23.00 WIB masih di sekitaran kebun durian milik M Aziz.
Ade Putra mengatakan, warga melihat beruang tersebut keluar dari semak-semak.
"Menurut warga, warna bulunya hitam dan berukuran besar. Selanjutnya, warga tersebut menjauh dari lokasi," katanya.
Baca juga: KSDA Agam Siapkan Alat Perangkap Sasar Beruang Madu, Ade: Menuju Lokasi Rabu 9 Juni 2021
Selain mengali informasi dari saksi mata, BKSDA juga melakukan identifikasi lapangan untuk melihat tanda-tanda keberadaan satwa.
Hasil identifikasi lapangan, ditemukan tanda-tanda keberadaan satwa berupa cakaran satwa beruang madu di pohon.
Selain itu, juga ditemukan sisa buah durian yang dimakan oleh satwa.
Beruang Madu tersebut diduga merupakan individu yang sama yang telah ditangani BKSDA Resor Agam sebelumnya.
"Tercatat sudah beberapa kali penanganan konflik satwa beruang (diduga individu yang sama), di beberapa titik kawasan Kelok 44 sejak bulan Oktober 2020 lalu," katanya.
Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kemunculan.
Masyarakat dapat melakukan penghalauan dengan bunyi-bunyian ke arah dalam hutan lindung.
"Kepada masyarakat dihimbau agar untuk melaporkan seandainya ada kejadian konflik satwa yang dilindungi kepada Resor KSDA setempat atau bisa menghubungi call center Bksda Sumbar di 081266131222," katanya.(*)