Keluar dari Semak-semak Beruang Madu Tiba-tiba Muncul di Kebun Durian Warga di Tanjung Raya
berdasarkan hasil wawancara dengan saksi mata, seorang warga bernama M Aziz (40) melihat beruang madu tersebut pada Rabu (4/8/2021).
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Seekor beruang madu kembali dilaporkan muncul di kebun warga.
Kali ini, beruang madu tiba-tiba muncul di kebun durian warga di Jorong Pincuran Gadang, Nagari Bayur, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
Kepala BKSDA Resor Agam, Ade Putra, mengatakan kemunculan satwa liar ini dilaporkan oleh warga Kamis (5/8/2021) lalu.
Baca juga: Seorang Warga Limapuluh Kota Tewas Diterkam Binatang Buas, BKSDA: Kemungkinan Harimau atau Beruang
Baca juga: Beruang yang Serang Warga Pasaman Menghilang, BKSDA Sebut Tidak Menemukan Bekas Jejak Kaki
BKSDA Sumbar melalui Resor KSDA Wilayah Agam langsung menangani kemunculan beruang.
Ade Putra, Sabtu (7/8/2021), menuturkan, berdasarkan hasil wawancara dengan saksi mata, seorang warga bernama M Aziz (40) melihat beruang madu tersebut pada Rabu (4/8/2021).
Kemunculan beruang madu tersebut setidaknya dua kali terdeteksi oleh warga.

Pertama sekitar pukul 17.00 WIB.
Kedua, tampak pukul 23.00 WIB masih di sekitaran kebun durian milik M Aziz.
Ade Putra mengatakan, warga melihat beruang tersebut keluar dari semak-semak.
"Menurut warga, warna bulunya hitam dan berukuran besar. Selanjutnya, warga tersebut menjauh dari lokasi," katanya.
Baca juga: KSDA Agam Siapkan Alat Perangkap Sasar Beruang Madu, Ade: Menuju Lokasi Rabu 9 Juni 2021
Selain mengali informasi dari saksi mata, BKSDA juga melakukan identifikasi lapangan untuk melihat tanda-tanda keberadaan satwa.
Hasil identifikasi lapangan, ditemukan tanda-tanda keberadaan satwa berupa cakaran satwa beruang madu di pohon.
Selain itu, juga ditemukan sisa buah durian yang dimakan oleh satwa.
Beruang Madu tersebut diduga merupakan individu yang sama yang telah ditangani BKSDA Resor Agam sebelumnya.
"Tercatat sudah beberapa kali penanganan konflik satwa beruang (diduga individu yang sama), di beberapa titik kawasan Kelok 44 sejak bulan Oktober 2020 lalu," katanya.
Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kemunculan.
Masyarakat dapat melakukan penghalauan dengan bunyi-bunyian ke arah dalam hutan lindung.
"Kepada masyarakat dihimbau agar untuk melaporkan seandainya ada kejadian konflik satwa yang dilindungi kepada Resor KSDA setempat atau bisa menghubungi call center Bksda Sumbar di 081266131222," katanya.(*)