Nelayan Pariaman Hilang Kontak
Semalaman Terombang-ambing di Tengah Laut, Nelayan Pariaman: Teringat Anak Istri dan Keluarga
Seorang nelayan Desa Taluak, Kota Pariaman, Arif (34) menjadi satu dari 10 nelayan yang terombang-ambing di laut setelah kapalnya karam.
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Saridal Maijar
Ia tidak bisa menggambarkan kondisi seutuhnya pada malam mengerikan tersebut.
"Kalau saya ingat-ingat terus dan ungkapkan kejadian malam itu, mungkin tak akan termakan nasi jadinya."
"Rasanya, kejadian tersebut tak akan bisa saya lupakan selama hidup, meskipun sebelumnya juga pernah mengalami kejadian serupa, namun sebelumnya tak separah ini," tambah dia.
Arif juga sempat terpisah dari rombongan malam itu, tujuh orang lainnya terombang-ambing dengan dua buah ban dalam dengan posisi yang berdekatan, sedangkan Arif dan dua orang rekannya terpisah.
Kemudian, kata Arif, dia adalah yang terekam video salah seorang awak kapal bagan yang sempat viral di jagad Facebook.
Baca juga: Nelayan di Pesisir Selatan Terseret Ombak saat Mencari Ikan, Ditemukan Dalam Keadaan Meninggal
Saat itu Arif dan dua orang rekannya tampak dievakuasi dengan kapal bagan dari Kota Padang.
Sementara itu, Arif mengaku menjadi nelayan sejak remaja, hingga saat ini, selain itu ia juga bekerja serabutan.
"Jika cuaca buruk tentu kita tidak bisa melaut, sedangkan setiap hari keluarga butuh biaya, jadilah saya menjadi kuli bangunan untuk memenuhi kebutuhan keluarga," imbuhnya.
"Dalam sebulan, kadang cuaca baik pun hanya berlangsung 7 hari, jadi apapun pekerjaan akan saya lakukan. Itulah nasib nelayan," sambung dia.
Kemudian ia mengaku tetap akan melaut, meskipun telah mengalami kejadian yang hampir merenggut nyawa tersebut.
"Namanya orang pelaut, hanya meninggal dunia saja hambatan untuk tidak melaut lagi, karena kehidupan kita memang di pinggir laut," ulas dia. (*)