Kepatuhan Rumah Sakit di Sumbar Input Data ke Sistem Informasi Masih Kurang
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi mengatakan kepatuhan rumah sakit untuk menginput data di Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) online masih
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi mengatakan kepatuhan rumah sakit untuk menginput data di Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) online masih kurang.
Yaitu hanya mencapai 76 persen dari 81 rumah sakit yang terdaftar.
Dia meminta Direktur Utama Rumah Sakit untuk memastikan penginputan data tersebut.
Baca juga: Jumlah Warga Padang Ikut Vaksinasi Covid-19 Meningkat Selama PPKM Darurat, Dinkes: Sudah 21 Persen
Baca juga: 30.900 Dosis Vaksin untuk Sumatera Barat Dikirim Kemenkes Hari Ini, Dinkes: Kita Minta 50 Ribu Vial
Sebab data itulah yang menjadi dasar kebijakan bagi pemerintah pusat untuk membantu kebutuhan di daerah dalam penanggulangan Covid-19.
"Data itu juga digunakan untuk memetakan kebutuhan oksigen di masing-masing rumah sakit," kata Arry.
Hal yang sama juga diungkapkan Gubenur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi.
Baca juga: Dinkes sebut Kasus Penularan Covid-19 di Padang Meningkat, Warga Diminta Ketatkan Protokes
Baca juga: Waspada! 30 Tempat Rapid Test di Padang Tak Penuhi Standar, Dinkes Minta Polda Sumbar Tertibkan
Pada kesempatan itu Mahyeldi memimpin rapat koordinasi bersama RSUD se-Sumbar membahas penanganan Covid-19 di daerah itu.
Menurut Mahyeldi, input data dari masing-masing rumah sakit sangat penting untuk menentukan kebijakan dalam penanganan Covid-19.
"Data itu di antaranya terkait pasien yang dirawat, keterisian tempat tidur hingga kebutuhan oksigen," ujar Mahyeldi. (*)