Olimpiade Tokyo 2021
Fakta-fakta Anthony Ginting vs Antonsen: Wakil Indonesia Ternyata Kalah Peringkat
Ada beberapa fakta menarik yang tersaji jelang babak perempat final Olimpiade 2021 cabor bulutangkis di tunggal putra yang mempertemukan
Dalam kurun waktu empat tahun usai juara dunia junior, Antonsen menembus final Kejuaraan Dunia 2019 meski harus menelan kekalahan dari Kento Momota.
Konsistensi Antonsen pun terlihat dari peringkat BWF.
Ia saat ini ada di posisi ketiga dunia, hanya kalah satu strip dari Axelsen.
Tak heran jika Antonsen saat ini disebut sebagai bayangan dari Axelsen.
Akan tetapi, meski memiliki rangking yang lebih baik dari Ginting, rekor pertemuan keduanya justru berpihak kepada andalan Indonesia.
Dari tiga laga, Ginting selalu meraih kemenangan.

2. Peluang Ginting Menapak ke Babak Semifinal
Salah satu faktor kenapa Ginting layak dijagokan karena melihat rekor pertemuan kedua pebulu tangkis.
Anthony Ginting selalu keluar sebagai pemenang di tiga pertemuan terakhir melawan Antonsen.
Pertemuan pertama mereka terjadi di babak 8 besar Malaysia Masters 2018. Ginting menang dua dengan skor 21-14 dan 21-14.
Pertemuan berikutnya terjadi di China Open pada 2019 yang berakhir dengan kemenangan Ginting lewat rubber game 18-21, 21-5, dan 21-14.
Pertemuan terakhir digelar di Indonesia Masters pada 2020. Ginting kembali menang rubber game dengan skor 21-17, 21-15, dan 21-9.
3. Anthony Ginting Kalah Peringkat dari Antonsen
Meski secara rekor pertemuan Anthony lebih di atas angin.
Namun peringkat BWF Anders Antonsen masih berada di atas Ginting.
Hal ini tentunya menjadi motivasi tersendiri bagi Antonsen jelang laga perempat final besok.
Berdasarkan rangking BWF, Antonsen menempati peringkat ketiga dunia di bawah Kento Momota dan rekan satu negaranya Viktor Axelsen.
Sedangkan Anthony Ginting sendiri saat ini berada di peringkat kelima dunia untuk nomor tunggal putra.
(Tribunnews.com/Giri)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta Menarik Anthony Ginting vs Antonsen Olimpiade 2021: Ambisi Bayangan Axelsen Putus Tren Negatif