Idul Adha

Bobot Sapi Kurban Presiden Jokowi di Sumbar Capai 1,2 Ton, Makan Cuma Sekali Sehari pada Malam Hari

Sapi milik peternak asal Pulai Sungai Talah Bukit Lurah, Nagari Gadut, Kecamatan Tilatangkamang, Kabupaten Agam itu dibandrol dengan harga Rp90 juta.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
TribunPadang.com/rizkadesriyusfita
Sapi kurban sumbangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Sumbar disembelih, Selasa (20/7/2021). Sapi berkelamin jantan jenis simental itu berusia sekitar empat tahun dengan berat mencapai 1,2 ton. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sapi kurban sumbangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Sumbar disembelih, Selasa (20/7/2021).

Sapi berkelamin jantan dengan jenis simental itu berusia sekitar empat tahun dengan berat mencapai 1,2 ton.

Sapi milik peternak asal Pulai Sungai Talah Bukit Lurah, Nagari Gadut, Kecamatan Tilatangkamang, Kabupaten Agam itu dibandrol dengan harga Rp90 juta.

Baca juga: Sebanyak 14 Ekor Sapi Disembelih di Masjid Raya Pasar Baru, Daging Kurban Dibagikan ke Warga Sekitar

Baca juga: Idul Adha 1442 H Ini Wali Kota Pariaman Genius Umar Kurban di 2 Tempat, Koto Mandakek dan Nareh

Kasi Pembibitan Ternak Dinas Pertanian Agam Jafrika menjelaskan, sapi itu terpilih setelah menyisihkan lima sapi simental, PO dan limosin milik peternak dari Kota Payakumbuh, Pariaman, Kabupaten Tanahdatar dan Pesisir Selatan dengan berat 900 kilogram sampai satu ton.

"Setiap tahun kabupaten kota diminta provinsi menyiapkan sapi-sapi yang akan dicalonkan untuk kurban presiden," kata Jafrika.

Dari hasil seleksi, terpilih sapi milik Fauzal Dt Palindih.

Jafrika menyebut, hasil analisa labor Balai Veteriner terhadap sapi itu menunjukkan hasil negatif terhadap penyakit berbahaya seperti anthrax dan brucellosis.

Bahkan sapi warga Gadut itu tidak ditemukan cacing jenis apapun.

Perawatan sapi ini pun, sebut Jafrika, tidak sembarangan demi mencapai bobot tubuh ideal serta usia yang cukup matang untuk disembelih.

Baca juga: Jumlah Hewan Kurban di Agam Diprediksi Meningkat Dibanding 2020, Bukti Ekonomi Mulai Membaik

Sapi itu mendapatkan perawatan yang baik setiap harinya.

Termasuk saat hendak dikurbankan untuk Hari Raya Idul Adha.

"Sapi ini sudah turunan ketiga. Beliau (pemilik) memelihara selama 2 tahun, pada umur 2 tahun beliau beli," terang Jafrika.

Makanannya, kata Jafrika, tidak cukup dengan rumput saja, makanannya ada beberapa macam.

Di antaranya rumput, ampas tahu, kulit ubi, daun jerami jagung, dan sagu enau.

"Tidak ada pakan khusus. Pemilik menggunakan bahan pakan yang sumbernya ada di sekitar," tuturnya.

Pembagian makanan biasanya cuma satu kali sehari yakni pada malam hari.

Kabid Peternakan Dinas Pertanian Agam Muhammad Abril menambahkan, selain pakan ternak yang sesuai prosedur, pemeliharaan hewan kurban oleh pemilik juga dengan hati. 

Si pemilik memberi perhatian besar kepada ternak tersebut.

"Untuk di Sumatera kita terberat, jadi memang dirawat seperti anak sendiri, mungkin lebih. Hasilnya bisa dinikmati," terangnya.

Ia menyebutkan, sebetulnya ada dua lagi sapi milik Dt Palindih namun dibawa ke Medan atau Pekanbaru. 

Sementara, populasinya cukup besar, ada sekitar 60 ekor, sapi potong dan sapi perah yang dipelihara Dt Palindih. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved